Site icon Pahami

Berita Demo di Jogja Kecam soal Gas Air Mata: Rakyat Bukan Sasaran Tembak


Yogyakarta, Pahami.id

Aksi massal bertajuk Mimbar Demokrasi di Titik Nol Kilometer atau pojok timur Istana Kepresidenan Yogyakarta alias Gedung Agung mengecam penggunaan gas air mata yang dilakukan aparat untuk mengamankan demonstrasi di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Pelukis Miftah Rizaq saat berbicara di hadapan ratusan peserta aksi yang terdiri dari mahasiswa, aktivis, dan ibu-ibu. Ia sekaligus menyapa polisi yang mengawal aksi di depan Istana Kepresidenan.

“Tidak perlu repot-repot menembakkan gas air mata ke arah kami, rakyat bukan sasarannya,” ujarnya di sela aksi demonstrasi besar-besaran di Forum Demokrasi, Rabu (28/8).


Menurutnya, tindakan aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di berbagai aksi demonstrasi menunjukkan ketidakpekaan aparat terhadap keadaan demokrasi di negeri ini.

“Sekali lagi saya tekankan, bukan rakyat yang menjadi sasaran tembak,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Penggunaan gas air mata yang dilakukan petugas polisi saat demonstrasi di Semarang, Makassar, dan DKI Jakarta pekan lalu menyedot perhatian. Komnas HAM dan Kompolnas pun menyoroti hal tersebut, dan meminta Polri mengevaluasi penggunaan gas air mata.

Selain itu, di media sosial – termasuk di antaranya juga mengenang Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.

Aksi Mimbar Demokrasi yang dilakukan Aliansi Panggilan Jogja juga mengecam tindakan represif aparat dalam berbagai peristiwa, seperti sengketa tanah Dago Elos, konflik Kota Bandung antara Wadas dan Rempang. Protes masyarakat disajikan dalam bentuk puisi dan lagu.

Secara garis besar, tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi demokrasi di Indonesia saat ini, serta perlawanan terhadap rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demonstrasi tersebut dilakukan di tengah kunjungan Jokowi ke DIY hari ini.

Berdasarkan pantauan, aksi Forum Demokrasi berjalan dengan baik. Massa bubar sekitar pukul 19.20 WIB.

Aksi ditutup dengan nyanyian lagu ‘Bongkar’ karya Iwan Fals sebagai simbol perlawanan.

(anak/anak-anak)


Exit mobile version