Berita Debat DK PBB, RI Cs Walk Out saat Israel Pidato soal Agresi ke Gaza

Jakarta, Pahami.id —

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi keluar atau meninggalkan ruang pertemuan ketika Duta Besar Israel untuk PBB (PBB) memberikan pernyataan dalam debat terbuka Dewan Perdamaian pada Selasa (23/1).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal membenarkan hal tersebut. Bahkan ia menyebut beberapa negara lain juga meninggalkan ruangan saat ketua delegasi Israel menyampaikan pidatonya.

Menteri Luar Negeri Retno dan para kepala delegasi sejumlah negara lain meninggalkan ruangan saat Watap Israel menyampaikan pernyataannya, kata Iqbal dalam keterangan singkat kepada wartawan, Kamis (25/1).

Iqbal mengatakan, hal itu dilakukan karena delegasi Israel juga meninggalkan ruang pertemuan ketika negara lain, khususnya pendukung Palestina, berbicara dalam debat tersebut.

“Watap Israel tidak ada di ruangan saat Indonesia dan beberapa negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyampaikan pernyataan tersebut. Sebaliknya, delegasi Indonesia dan beberapa negara OKI juga tidak ada di ruangan saat Watap Israel menyampaikan pernyataan tersebut. pernyataannya,” kata Iqbal.

Namun Iqbal tidak menjelaskan negara OKI mana saja yang hadir dan berpartisipasi dalam debat tersebut keluar.

Dalam pidatonya, Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia menentang keras pernyataan terbaru PM Israel Benjamin Netanyahu yang terang-terangan menolak berdirinya negara Palestina.

Retno menilai pernyataan Netanyahu pada 18 Januari itu menunjukkan niat sebenarnya Israel untuk menghancurkan Palestina sepenuhnya.

“Pada 18 Januari, Perdana Menteri Netanyahu secara terbuka menyatakan tidak akan membiarkan negara Palestina ada. Indonesia menolak keras pernyataan tersebut,” kata Retno di Markas Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/1). .

“Pernyataan (Netanyahu) tidak bisa diterima. Ini menegaskan tujuan utama Israel untuk menghilangkan Palestina dari peta dunia. Akankah Dewan ini tetap diam menghadapi keinginan tersebut?” tambah Retno.

Dalam pidatonya, Retno juga meminta seluruh negara untuk berhenti memasok senjata ke Israel yang terus melakukan agresi brutal terhadap Palestina selama hampir empat bulan.

Retno mengatakan pasokan senjata ke Israel hanya akan menambah jumlah warga sipil Palestina yang menjadi korban agresi brutal di Jalur Gaza.

“Pertanyaan saya hari ini: berapa banyak resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina? Berapa banyak yang telah dilaksanakan?” kata Retno.

“Kemana Palestina harus pergi ketika selama beberapa dekade, Dewan Keamanan PBB telah gagal mengambil tindakan berdasarkan resolusinya sendiri sementara Israel membunuh warga Palestina tanpa mendapat hukuman? Tidak ada negara yang kebal hukum,” tambahnya.

(rds)

[Gambas:Video CNN]