Site icon Pahami

Berita Datang Ramai-ramai, Begitu Pergi Ditinggal


Jakarta, Pahami.id

Presiden Joko Widodo tersinggung karena ada pihak yang datang berbondong-bondong dan pergi padahal hendak pergi.

“Biasanya kita datang dalam jumlah besar, terakhir kali kita ingin keluar dalam jumlah besar,” kata Jokowi dalam pidatonya pada pembukaan Kongres III Partai NasDem, Jakarta, Minggu (25/8).


Jokowi tidak menjelaskan pihak mana yang dimaksud dalam pidatonya. Dia hanya mengatakan Surya Paloh dan NasDem tidak akan melakukan hal itu.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut telah mencapai kesepakatan, namun baru berselang seminggu kesepakatan tersebut berubah.

Kata Jokowi, hal itu wajar dalam dunia politik. Perbedaan tidak bisa dihindari.

“Hari ini saya bersalaman, setuju, lalu seminggu kemudian lain. Tidak apa-apa, menurut saya bagus sekali,” kata Jokowi dalam pidatonya.

Sekaligus, Jokowi menyinggung perbedaan pilihan politik Paloh pada Pilpres 2024 yang mengusung Anies dengan membawa narasi perubahan.

“Tahun 2024 pun beda jalan. Bang Surya satu perubahan, lalu yang lain keberlanjutan. Ya nggak apa-apa, biasa saja. Kita bisa saling memahami dan saling memahami perbedaan,” tuturnya.

Meski begitu, kata dia, semua orang mempunyai cita-cita yang sama dalam memajukan Indonesia. Namun menurutnya, jalan yang diambil berbeda.

Di saat yang sama, Jokowi menyebut hubungannya dengan Paloh juga berjalan baik dan mereka dekat satu sama lain.

Diakuinya, mereka kerap berselisih paham. Keduanya pun paham bahwa hal tersebut lumrah dalam dunia politik.

“Pemimpin partai yang paling sering saya temui dan ajak ngobrol adalah Encik Surya Paloh. Rekan diskusi politik saya yang paling banyak bertukar pikiran tentang masa depan negara,” ujarnya.

(mnf/dmi)


Exit mobile version