Site icon Pahami

Berita Daftar Terduga Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank

Berita Daftar Terduga Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank


Jakarta, Pahami.id

Polisi telah menangkap 15 orang dalam kasus penculikan dan Pembunuhan Melawan M Ilham Pradipta (37), Kepala Sub -Branch (KCP) bank Di pusat Jakarta.

Mayat Ilham ditemukan di ladang distrik serangan baru, Distrik Bekasi, Kamis (8/21) di pagi hari. Sebelum kematian, korban diculik di tempat parkir pusat pembelian di Ciracas, Jakarta Timur pada hari Rabu (8/20).

Kepala Hubungan Masyarakat Polisi Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan dari 15 orang, sembilan dari mereka ditangkap oleh subdit Jatras hingga maksimum Metro Jaya, sementara yang lain ditangkap oleh subdit Resmob.


“Kami memperbarui 15 orang yang dijamin,” kata Ade Ary di polisi metropolitan Jakarta pada hari Selasa (8/26).

Berikut adalah daftar pelaku yang diduga diculik dan membunuh Bank Beach:

Dari lusinan orang, polisi mulai menangkap empat penculikan. Yaitu, rumah sakit dan RAH ditangkap di Johar Baru, Jakarta Tengah, dan RW ditangkap di Bandara Nusa Timur (NTT).

Selanjutnya, polisi berhasil menangkap empat aktor intelektual di balik penculikan dan pembunuhan. Yaitu, DH, YJ dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah pada 23 Agustus 2025 sekitar 20.15 WIB, dan C ditangkap di Indah Kampan (Pik), Jakarta Utara pukul 15.30 pada hari berikutnya.

Selama tujuh orang lainnya tidak dijatuhkan oleh polisi. Ade Ary mengatakan para penyelidik masih melakukan pemeriksaan, termasuk mengeksplorasi motif di balik kasus ini.

“(Motif) sedang dieksplorasi,” katanya.

Sosok DH yang diketahui adalah Dwi Hartono. Dia adalah bimbingan online pengusaha (Bimbel). DWI telah tinggal dan besar di Kampung Tirta Kencana Unit 6, Distrik Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.

DWI dikatakan sering mengundang seniman ibukota jika dia mengadakan pertemuan di desanya. DWI, yang dikenal sebagai Crazy Rich Jambi, juga dikatakan memiliki bacaan besar.

Selain itu, DWI juga dikenal memberikan bantuan ambulans kepada desa. Ia juga dikenal sebagai pengusaha yang sukses dan telah turun dengan helikopter ke desanya.

“Dia telah ke Bujang Rimbo dengan helikopter ini, jadi orang -orang tahu di sini, dia sangat kaya,” kata Jay Saragi, salah satu penduduk setempat.

Diduga melibatkan alat TNI

Di sisi lain, pengacara penculikan Musuwalo, Adrianus Agal, mengatakan tindakan yang diambil oleh kliennya didasarkan pada perintah dari seseorang dengan F awal untuk menyerahkan korban ke wilayah Jakarta Timur.

Era et al kemudian diminta untuk memaksa para korban di tempat parkir supermarket di pasar Rebo, Jakarta Timur. Setelah itu, korban diserahkan kepada F, jadi era dkk kembali.

“Setelah pickup, pickup dengan kekerasan dilakukan, ada perintah dari orang yang namanya untuk (korban) diserahkan ke daerah Jakarta Timur,” kata Adrianus.

Beberapa jam kemudian, mereka dipanggil kembali untuk mengirim rumah korban. Ketika disuruh mengirim rumah, korban sudah mati.

Dalam hal ini, Adrianus mengatakan kliennya juga mencari perlindungan hukum dari komandan TNI dan Kepala Kepolisian Nasional.

“Karena ini sedang dalam proses mengambil kasus ini, kami dari keluarga telah mencari perlindungan hukum dari komandan TNI, kami juga mencari perlindungan hukum dari Kepala Polisi untuk tuduhan, orang -orang dari mana kami memberi tahu saya, tetapi ini masih dicurigai, seperti itu,” katanya.

Sementara itu, kepala markas besar (Kapus), Mayor Jenderal Freddy Ardianzah mengklaim belum menerima informasi dari polisi distrik Metro Jaya tentang keterlibatan militer dari unit TNI dalam kasus tersebut.

“Sampai saat ini saya belum menerima informasi dari polisi metropolitan Jakarta tentang keterlibatan militer dalam kasus ini,” kata Freddy ketika dikonfirmasi.

Namun, Freddy mengatakan partainya terus berkomunikasi dengan polisi distrik Metro Jaya tentang masalah ini.

“Tolong waktunya. Saya akan Pemeriksaan kembali Dan Memperbarui Sehubungan dengan masalah ini, “pungkasnya.

(Dis/dal)


Exit mobile version