Site icon Pahami

Berita Daftar Petinggi Hamas yang Tersisa usai Yahya Sinwar Tewas

Jakarta, Pahami.id

Israel bunuh pemimpin tertinggi Hamas, Yahya Sinwardi Rafah, Semenanjung Gaza pada Rabu (16/10) waktu setempat.

Sinwar baru memimpin Hamas selama dua bulan, setelah pemimpin sebelumnya Ismail Haniyeh dibunuh Israel di Teheran, Iran.

Meski Sinwar dibunuh oleh Israel, Hamas masih memiliki beberapa pemimpin politik dan militer yang menjadi penggerak organisasi tersebut.


Berikut daftar pejabat Hamas yang masih hidup setelah Sinwar dibunuh Israel.

Khalid Mashal

Khaled Mashal adalah pemimpin Hamas pada tahun 2004 hingga 2017. Nama Mashal pertama kali muncul saat ia menjadi sasaran pembunuhan Israel pada tahun 1997.

Saat itu, Israel dikabarkan mencoba meracuni Mashal di kota Amman, Yordania. Untungnya, upaya pembunuhan tersebut gagal.

Media Lebanon mengungkap Mashal akan mengambil alih kepemimpinan Hamas setelah Yahya Sinwar dibunuh Israel pada Rabu (16/10).

Kantor berita Rusia TASS, mengutip situs berita LBCI Lebanon, mengatakan Mashal, yang merupakan perwakilan Hamas di luar negeri, akan menjadi pemimpin baru kelompok oposisi.

“Sumber mengonfirmasi bahwa Mashal telah mengambil peran sebagai pemimpin sementara Hamas,” lapor TASS mengutip LBCI Lebanon, Jumat (18/10).

Namun informasi tersebut belum dikonfirmasi secara resmi oleh Hamas.

Mohammad Sinwar

Mohammad Sinwar adalah saudara laki-laki Yahya Sinwar. Ia merupakan salah satu komandan senior sayap militer Hamas yang lahir pada 15 September 1975.

Sinwar dikenal sebagai orang yang tertutup. Sebab, ia jarang tampil di depan umum dan jarang berbicara kepada media massa.

Sama seperti saudaranya, Mohammad Sinwar juga merupakan salah satu orang Israel yang paling dicari. Sebab, ia diduga terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Sinwar sebenarnya sudah beberapa kali menjadi sasaran pembunuhan Israel. Namun, dia selalu lolos dari upaya tersebut.

Menurut laporan militer Israel (IDF), upaya terakhir membunuh Sinwar terjadi pada tahun 2021.

Lanjutkan ke berikutnya…

Khalil Al-Hayya

Khalil Al-Hayya adalah wakil pemimpin tertinggi Hamas, yang saat ini berbasis di Qatar.

Hayya dikabarkan berada di apartemen yang sama saat Israel berusaha menyerang pemimpin Hamas sebelumnya, Ismail Haniyeh, di Iran pada Juli 2024. Namun saat penyerangan dilakukan, Hayya dikabarkan sudah meninggalkan apartemen tersebut.

Pada tahun 2007, Israel melakukan serangan terhadap rumah Hayya, menewaskan beberapa kerabatnya. Namun, dia berhasil selamat dari kejadian tersebut.

Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 2014. Saat itu, Israel kembali menyerang rumah Hayya dan membunuh putra sulungnya.

Mahmud Al Zahar

Mahmoud Al Zahar juga merupakan pejabat senior Hamas yang bekerja sebagai dokter bedah. Kerabatnya sering memanggilnya “jenderal” karena sikapnya yang menentang pendudukan Israel di Palestina.

Zahar menjadi sasaran pembunuhan Israel pada tahun 2003. Namun saat itu pria yang kini berusia 79 tahun itu berhasil selamat.

Zahar juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Hamas ketika kelompok milisi tersebut berhasil mengambil alih pemerintahan politik Gaza pada tahun 2007.

Hingga saat ini, kabar Zahar masih belum jelas. Sebab, dia sudah tidak tampil ke publik sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Mohammad Shabana

Mohammad Shabana adalah salah satu komandan senior Hamas yang tersisa. Pria yang juga dikenal dengan nama Abu Anas Shabana itu kini memimpin pasukan militer Hamas di kawasan Rafah, selatan Gaza.

Shabana mengambil alih komando batalion Rafah setelah Israel membunuh tiga komandan utama milisi selama perang 50 hari pada tahun 2014.

Menurut laporan Hamas, Shabana berperan penting dalam pembangunan jaringan terowongan yang digunakan pasukan Hamas untuk menyerang Israel di wilayah perbatasan.

Selain itu, Shabana juga berperan dalam membantu Hamas menyerang Israel pada tahun 2006.

[Gambas:Infografis CNN]



Exit mobile version