Site icon Pahami

Berita Daftar Negara yang Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran ke Israel

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Sejumlah negara turut serta “membela” dan membantu Israeldengan menembak jatuh ratusan rudal yang ditembakkan Iran pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.

Iran menembakkan 180 hingga 200 rudal balistik dan hipersonik ke arah Israel, sebagai respons atas tewasnya pemimpin milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada Jumat (29/9) lalu.

Korps Garda Revolusi Iran meluncurkan rudal hipersonik Fattah ke Israel untuk pertama kalinya, menembus Iron Dome.


Jadi negara mana yang membantu Israel menembak jatuh rudal Iran?


Amerika Serikat

Amerika Serikat mengklaim pihaknya membantu Israel menggagalkan serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan militer Israel “berkoordinasi erat” dengan Israel untuk menembak jatuh proyektil tersebut.

“Kapal perusak Angkatan Laut AS menyerang unit pertahanan udara Israel, dan menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal yang masuk,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

“Singkatnya, berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, serangan ini [Iran] sepertinya tidak berhasil. Selain profesionalisme [militer Israel]“Hal ini juga sebagian besar berkat kerja keras militer AS,” tambah Sullivan, seperti diberitakan Al Jazeera.

Ketika ditanya apa pandangan AS mengenai kemungkinan serangan balik Israel, Sullivan mengatakan diskusi terus berlanjut antara para pemimpin militer dan politik AS dan Israel.

“Kami ingin melakukan perundingan mendalam dengan Israel. Kami bangga dengan tindakan yang telah kami ambil dengan Israel, untuk melindungi dan membela Israel,” kata Sullivan.

“Kami telah menegaskan bahwa akan ada konsekuensi, konsekuensi yang parah, atas serangan ini. Kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya,” katanya.

Bahasa inggris

Militer Inggris juga disebut berperan dalam mencegah eskalasi lebih lanjut, ketika ratusan rudal Iran menghantam Israel.

Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan militer Inggris berperan dalam mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah. Dia juga berterima kasih kepada staf yang terlibat “atas profesionalisme mereka.”

Dilaporkan ReutersKementerian Pertahanan Inggris tidak berkomentar lebih jauh mengenai keterlibatan militernya dalam eskalasi di Timur Tengah.

Namun, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan Israel berhak membela diri. Dia juga mengutuk serangan Iran terhadap Israel.

“Benda itu [serangan Iran] tidak tahan Kami mendukung Israel dan mengakui haknya untuk mempertahankan diri melawan agresi ini. Iran harus menghentikan serangan ini,” kata Starmer.

Yordania

Yordania juga menembak jatuh rudal Iran menuju Israel yang melintasi langit negaranya pada Selasa (1/10) malam. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktorat Keamanan Publik Yordania.

“Angkatan Udara Kerajaan Yordania dan sistem pertahanan udaranya merespons sejumlah rudal dan drone yang memasuki wilayah udara Yordania,” demikian pernyataan Direktorat Keamanan Publik yang dikutip Middle East Eye (MEE), Rabu.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Yordania Mohammad Al Momani menegaskan bahwa tindakan pemerintah menembak jatuh rudal tersebut adalah untuk mempertahankan diri dan melindungi kedaulatan negara.

Posisi Yordania jelas dan permanen bahwa tidak akan menjadi ladang konflik bagi pihak mana pun, kata Al Momani.

Dia kemudian berkata, “Melindungi rakyat Yordania adalah tanggung jawab pertama.”

Klaim Jordan untuk melindungi rakyat justru memicu kemarahan publik. Salah satu warga Yordania, Iyad Al Rantsis, mempertanyakan keputusan yang diambil Yordania.

“Jika Yordania adalah prioritas, mengapa harus terseret ke dalam konfrontasi yang bukan urusan kami,” kata Al Rantsis.

Ini bukan pertama kalinya tindakan Jordan membuat marah masyarakat. April lalu, mereka ikut serta dalam penembakan rudal Iran yang menargetkan Israel.

(Dna)



Exit mobile version