Site icon Pahami

Berita Daftar Layanan Terdampak Peretasan PDN: Kemendikbud hingga Imigrasi

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Beberapa layanan publik berbasis digital terkena dampak peretasan Pusat Data Nasional (PDN) sejak 20 Juni lalu.

Hingga saat ini pemerintah belum bisa memulihkan PDN sepenuhnya.

Para peretas meminta uang tebusan hingga Rp 131 miliar. Namun pemerintah menolak memberikan uang tersebut.


Dalam rapat gabungan dengan Komisi I DPR, Kamis (27/6), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan masih melakukan identifikasi forensik untuk melihat apa akibat dari peretasan PDN tersebut.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan sebanyak 210 instansi pemerintah di pusat dan daerah terkena dampak serangan PDNS.

Presiden Joko Widodo pun mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/6) lalu untuk membahas peretasan PDN.

Kepala BSSN Hinsa Siburian menjadi orang pertama yang menghadiri pertemuan tersebut. Kemudian disusul Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Terbaru, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto memastikan layanan PDNS 2 yang terkena serangan siber akan aktif pada Juli ini.

Dari hasil rapat koordinasi, saya dapat menyimpulkan bahwa dinas yang menggunakan PDNS 2 dapat menjalankan pelayanan secara aktif pada Juli 2024, kata Hadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/1). . 7).

Menurut Hadi, pemerintah akan menerapkan cadangan keamanan berlapis agar permasalahan yang sama tidak terulang kembali.

Kedepannya cold site di Batam akan ditingkatkan menjadi hot site.

Dia juga meminta setiap kementerian memiliki data cadangan. Hadi menegaskan hal itu merupakan kewajiban, bukan pilihan.

Berikut adalah daftar sejumlah kecil layanan yang terkena dampak peretasan.

47 layanan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sebanyak 47 domain layanan atau aplikasi Kemendikbudristek tidak bisa diakses masyarakat akibat gangguan tersebut.

“Ada 47 domain layanan/aplikasi Kemendikbud bidang pendidikan dan kebudayaan yang terdampak dan tidak bisa diakses masyarakat,” jelas Plt Kepala Biro Humas Kemendikbud Anang Ristanto saat dikonfirmasi, Jumat (28/2). 6).

Anang mengatakan beberapa layanan tersebut antara lain Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Beasiswa Pendidikan, KIP Perkuliahan dan layanan perizinan film.

Saat ini ada beberapa layanan yang berhasil dipulihkan seperti layanan IG, layanan kebugaran Pusmendik, dan layanan DNS Pusdatin Kemendikbudristek.

Secara terpisah, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta mahasiswa bersabar terhadap dampak layanan Kuliah KIP yang terdampak PDNSn2.

Dampak dari layanan KIP Kuliah adalah mahasiswa harus memasukkan kembali datanya.

“Itu teknis saja, saya mohon kepada mahasiswa untuk bersabar, karena ini bencana yang tidak kita duga, makanya kita diminta untuk menginput dan menginput kembali data-data yang diperlukan khususnya penerima KIP Kuliah,” kata Muhadjir di sela-sela acara. Kementerian Koordinator. untuk Kantor PMK, Jakarta, Senin (1/7).

Muhadjir mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dampak layanan KIP Kuliah. Saat ini data terkait KIP Kuliah sudah ditransfer.

Pemerintah masih mengkaji apakah gangguan layanan KIP Kuliah akan mempengaruhi batas waktu pembayaran SPP bagi pemohon KIP Kuliah.

PPDB di Dumai menjadi manual

Dinas Pendidikan Kota Dumai, Provinsi Riau mengambil kebijakan meluncurkan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) manual untuk seluruh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) tahun ajaran 2024/2025 pada 1-3 Juli 2024. Proses awalnya dibuka secara online. .

Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, Yusmanidar menjelaskan, pembatalan PPDB online di enam SD Negeri tersebut disebabkan adanya gangguan pada PDN II.

Akibatnya situs ‎ppdb.dumaikota.go.id tidak bisa diakses.

Karena belum ada kepastian kapan server PPDB online akan pulih, maka pihak mengambil kebijakan dengan melakukan registrasi seluruh buku pedoman SMP, jelas Yusmanidar dikutip Antara, Rabu (26/6).

Panitia PPDB Dumai tidak bisa mengetahui data peserta yang mendaftar secara online karena masalah server ini.

Termasuk juga pemeringkatan berdasarkan rute yang dipilih di SMPN.

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo

Aplikasi Srikandi di Pemkot Solo pun terdampak gangguan ini.

Kepala Diskominfo Solo Henny Ermawati menjelaskan, aplikasi Srikandi merupakan aplikasi korespondensi antar organisasi perangkat daerah (OPD).

Server aplikasi terletak di pusat.

Soal adanya hacker di PDN, Pemkot umumnya yang servernya di pusat, aplikasi Srikandi umumnya pemerintah pusat ya, sejauh ini belum bisa kita manfaatkan, jelas Henny. saat dihubungi awak media, Kamis (27/6).

Aplikasi ini sampai saat ini belum bisa digunakan. Oleh karena itu, kegiatan persuratan dilakukan secara manual.

Muhammadiyah mengaku menjadi korban

Wakil Ketua Majelis Pimpinan Sastra dan Informasi (MPI) Muhammadiyah, Ismail Fahmi mengakui, Muhammadiyah sebagai organisasi besar juga menjadi korban peretasan tersebut.

Ismail menjelaskan, Muhammadiyah memiliki ribuan lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga universitas, serta ribuan dosen dan guru besar yang datanya tersimpan di PDN.

Sementara itu, Muhammadiyah mengaku prihatin dan sangat menyayangkan kebocoran data yang terjadi selama sepekan ini.

“Serangan yang terjadi di Pusat Data Nasional bukan sekedar kejadian biasa, namun mengakibatkan runtuhnya sistem digital atau sistem siber Indonesia,” kata Ismail dalam keterangan yang dibagikan PP Muhammadiyah, Jumat (28/6).

Cocokkan nomor identitas dengan NPWP penduduk asing

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut serangan ransomware pada PDNS 2 berdampak pada proses pencocokan nomor identitas diri dengan NPWP, khususnya bagi WNA.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo menjelaskan, serangan siber tersebut berdampak pada layanan imigrasi sejak hari pertama diretas.

Hal ini pun mengakibatkan proses pencocokan NIK dengan NPWP bagi wajib pajak (WP) luar negeri terhenti.

“Karena dalam proses itu kita harus verifikasi nomor paspornya, dan nomor paspor itu ada di pihak imigrasi,” kata Suryo dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi Mei, Kamis (27/6).

Imigrasi di bandara

Selain itu, peretasan PDN Kementerian Komunikasi dan Informatika juga berdampak pada layanan imigrasi di bandara.

Bahkan, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melakukan pemeriksaan manual.

Petugas menggunakan stempel kedatangan dengan menuliskan tanggal, waktu, nomor penerbangan, inisial petugas dan dokumentasi.

“Hari ini sudah hari ketiga PDN bermasalah sehingga pelayanan Imigrasi terganggu terutama di bandara. Saya kemarin ke Bandara Soekarno-Hatta untuk memastikan pelayanan manual, sehingga kita kembali sebelum era digitalisasi,” kata dia. Direktur Jenderal. Imigrasi Silmy Karim di Pusat Kebudayaan ITB Ganesha, Bandung, Sabtu (22/6).

(pop/sen)


Exit mobile version