Berita China Turun Tangan Buat Korsel-Korut Akur Lagi usai Dipanasi AS

Jakarta, Pahami.id —

Cina mulai melakukan intervensi untuk membuat kedua negara menjadi musuh, Korea Selatan Dan Korea Utara setuju lagi.

Beijing bersikeras bahwa pihaknya akan secara konsisten mendukung kemajuan hubungan kedua Korea di tengah ketegangan baru setelah memanas oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Korea Utara memutuskan untuk tidak berkompromi dengan Korea Selatan karena negara tersebut dipimpin oleh Presiden Yoon Suk Yeol dari partai konservatif.

Yoon sendiri menerapkan kebijakan yang tidak lagi bersahabat dengan Pyongyang, seperti dikutip dari Radio Gratis Asia (RFA).

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un merespons sikap Korea Utara dengan melakukan serangkaian uji coba rudal balistik dan senjata nuklir. Kim juga menyatakan Korea Selatan sebagai “negara musuh” utama Korea Utara.

China melalui juru bicaranya, Menteri Luar Negeri Wang Wenbin, mengatakan Beijing terus memantau situasi di semenanjung Korea.

Wenbin mengatakan Beijing selalu mendukung Korea Utara dan Selatan untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

“Situasi di Semenanjung Korea menjadi seperti sekarang ini karena alasan tertentu. Ketegangan di Semenanjung Korea tidak saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat,” kata Wang.

“Pihak-pihak terkait harus bekerja menuju tujuan yang sama, tetap pada solusi politik dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” kata Wang.

Penegasan Wang ini muncul beberapa hari setelah pemerintah Korea Selatan menegaskan kembali posisi negaranya untuk menghormati prinsip Satu Tiongkok.

Berdasarkan prinsip ini, Partai Komunis Tiongkok menjamin kedaulatan atas wilayah Taiwan.

Duta Besar Korea Selatan untuk Tiongkok Chung Jaeho juga menegaskan bahwa dirinya mendukung prinsip Satu Tiongkok terkait Taiwan.

“Pemerintah kami akan terus mendorong kerja sama dengan Taiwan di beberapa bidang berdasarkan prinsip menghormati ‘Satu Tiongkok’,” kata Chung, Jumat lalu.

“Kami berharap perdamaian dan stabilitas tetap terjaga di Taiwan dan hubungan lintas selat dapat terjalin secara damai,” kata Chung.

Semenanjung Korea kembali memanas sejak akhir tahun lalu setelah Korea Utara menyatakan siap berperang melawan Korea Selatan dan AS. Kim Jong Un marah karena AS mengundang Jepang dan Korea Selatan untuk melakukan latihan militer skala besar termasuk simulasi pencegahan nuklir di Laut Timur.

(tim/bac)

[Gambas:Video CNN]