Site icon Pahami

Berita China Respons Tarif 245 Persen Trump: Kami Tak Takut Perang


Jakarta, Pahami.id

Kerajaan Cina Buka suaranya Amerika Serikat Tingkatkan tarif impor sebesar 245 persen untuk semua barang dari tirai bambu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian bersikeras bahwa negara itu menolak untuk berdagang perang dengan Amerika Serikat. Dia menguraikan posisi China selalu jelas dan tidak ada pemenang dalam kekacauan ini.


“China tidak ingin menjadi perang, tetapi kami tidak takut untuk bertarung,” kata Lin kepada kru media, Cina setiap hari, Rabu (4/16).

Selain itu, Lin mengatakan bahwa jika AS ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, Gedung Putih harus menghentikan pendekatan yang membuat stres ekstrem.

“Berhentilah mengancam dan memeras, dan terlibat dalam dialog dengan China berdasarkan kesetaraan kehormatan, dan saling menguntungkan,” katanya.

Lin juga menekankan bahwa Perang Talm telah dimulai oleh Amerika Serikat dan Cina telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan mereka.

Komentar Lin muncul setelah Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka kehilangan 245 persen barang impor dari Cina karena Beijing terus menanggapi Washington.

Pada tanggal 2 April, Trump mengumumkan tarif timbal balik untuk lebih dari 180 negara yang terkait dengan barang impor yang memasuki AS. China memiliki tarif 34 persen, ini belum ditambahkan dengan tarif 10 persen yang digunakan di seluruh dunia.

Keesokan harinya, China menjawab AS menggunakan tarif impor yang sama untuk barang dari tanah Paman Sam. Trump marah dan meningkatkan persentase tarif, pemerintah Xi Jinping kemudian menjawab lagi.

Di tengah balasan tarif Tiongkok, Trump meminta China untuk menghubungi AS untuk memulai negosiasi konfrontasi perdagangan yang berkembang.

“Bola ada di tangan Cina, Cina perlu menyetujui kami, kami tidak harus membuat perjanjian dengan mereka,” kata Sekretaris Gedung Putih Karoline Leavitt.

(ISA/RDS)


Exit mobile version