Site icon Pahami

Berita Cerita Warga Detik-detik Jelang Longsor Luwu Tewaskan 5 Orang


Makassar, Pahami.id

Salah satu korban selamat tertimpa tumpukan itu tanah longsor di Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menceritakan momen terjadinya longsor yang mengakibatkan lima orang tewas dan puluhan kendaraan tertimbun longsor.

Masjaya yang selamat dari bencana tersebut mengatakan, longsor terjadi sebanyak dua kali, sebelum menimpa korban dan kendaraan yang hendak melintas di sepanjang Jalan Poros, Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Senin (26/2).


“Kejadiannya sekitar pukul 09.30 WITA, sebenarnya longsor pertama sudah diketahui masyarakat saat subuh,” kata Masjaya, Selasa (27/2).

Saat itu, kata Masjaya, dirinya bersama suami dan warga lainnya sedang menunggu giliran lewat dengan menggunakan sepeda motor. Ini setelah terjadi longsor pertama. Namun, dia mengaku ragu untuk melanjutkan perjalanan.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

“Kemudian kami menunggu di sana, karena banyak kendaraan yang ingin dihibahkan menyeberang. Kita tunggu saja apakah akan dilanjutkan atau tidak. Lalu terjadilah tanah longsor kecil. Jadi saya bilang tidak usah dilanjutkan, pulang saja,” ujarnya.

Kemudian saat hendak meninggalkan lokasi longsor, tiba-tiba terjadi longsor kedua dengan derasnya sehingga menyebabkan banyak warga yang berusaha menyelamatkan diri dan meninggalkan kendaraannya di lokasi.

“Suami saya mau pulang naik sepeda motor dan saya kembali mengambil ransel, saat itu datang longsor besar. Di sana ramai, banyak orang menunggu dan puluhan sepeda motor di sana,” jelasnya.

Longsor tersebut menewaskan lima orang dan ditemukan Tim SAR gabungan sejak proses pencarian dimulai pada 26 Februari dengan menggunakan alat berat yang didatangkan dari pemerintah dan kepolisian.

Identitas korban tewas yang berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan adalah Amelia, Miskawati, Maryam, Wanto, dan yang terakhir ditemukan adalah Nenek Ratang.

Jadi yang ditemukan meninggal adalah yang dilaporkan hilang atas nama Nenek Ratang, kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Pandolo kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/2).

(mir/chri)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version