Jakarta, Pahami.id —
Presiden Joko Widodo katanya, pernah menjadi payung Pemimpin Umum Partai NasDem Surya Paloh di tengah hujan lebat.
Kata dia, Paloh merupakan satu-satunya ketua umum partai politik yang pernah ia dukung selama 10 tahun kepemimpinannya sebagai presiden.
Seingat saya, selama 10 tahun hanya ada satu pimpinan partai yang berada di bawah payung presiden di tengah hujan, kata Jokowi saat membuka Kongres NasDem III, Jakarta, Minggu (25/8).
Katanya, saat itu hujan turun sangat deras. Baju paloh harus basah.
“Karena bajunya terlalu basah, dia agak masuk angin,” ujarnya.
Jokowi mengatakan hubungannya dengan Paloh juga berjalan baik dan mereka dekat satu sama lain.
Diakuinya, mereka kerap berselisih paham. Keduanya pun paham bahwa hal tersebut lumrah dalam dunia politik.
“Pemimpin partai yang paling sering saya temui dan ajak ngobrol adalah Encik Surya Paloh. Rekan diskusi politik saya yang paling banyak bertukar pikiran tentang masa depan negara,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Jokowi juga menyebut ada beberapa orang yang datang dalam jumlah besar dan keluar saat hendak berangkat.
Biasanya mereka datang dalam jumlah besar, kalau mau keluar, orang keluar, kata Jokowi.
Jokowi tidak menjelaskan pihak mana yang dimaksud dalam pidatonya. Dia hanya mengatakan Surya Paloh dan NasDem tidak akan melakukan hal itu.
Ia pun menyebut telah mencapai kesepakatan, namun baru berselang seminggu kesepakatan tersebut berubah.
Kata Jokowi, hal itu wajar dalam dunia politik. Perbedaan tidak bisa dihindari.
“Hari ini saya bersalaman, setuju, lalu seminggu kemudian lain. Tidak apa-apa, menurut saya bagus sekali,” kata Jokowi dalam pidatonya.
(mnf/dmi)