Jakarta, Pahami.id –
Anies Baswedan mengungkapkan jalan rahasia kakeknya Abdurrahman Baswedan lolos dan menghindari upaya Terlihat Di masa lalu.
Rahasianya ada di House of Anies sebagai seorang anak di Yogyakarta. Anies mengatakan upaya itu dilakukan oleh kakeknya dengan membuat tempat persembunyian khusus di rumah.
Tempat persembunyian terletak di belakang kamar mandi. Lebih tepatnya di langit -langit rumah. Pintu masuk ke kamar mandi sekarang berbeda dari apa yang dulu.
Di masa lalu, Anies mengatakan pintu masuk berada di sebelah rumah, sekarang sudah ada di rumah.
“Di sini, di belakang, di masa lalu, entri dari sini dan ada tangga, naik ke atas. Setelah ada rongga,” kata, Rabu (5/28) mengatakan seperti dikutip dari Detik.com.
Di langit -langit ada rongga. Di dalamnya ada di atas atau bangku rendah atau area yang keras dan panjang dan dapat digunakan untuk istirahat.
“Yah, lubangnya, selain diberi sofa, (itu artinya lebar?) Ya, ya, bisa bersembunyi, bisa berbaring, lalu ada tempat, ya untuk beristirahat di sana, pasti,” katanya.
Ada juga tangga bambu yang digunakan untuk pendakian, selalu tersedia di depan pintu masuk kamar mandi. Ini dilakukan dengan sengaja untuk mempercepat gerakan selama keadaan darurat. Pintu masuk ke kamar mandi juga tidak mudah dilihat ketika berasal dari rumah karena aksesnya dari samping,
“Jadi di rumah ini, di masa lalu, punggung siap untuk dilindungi, bersembunyi karena pada waktu itu, ancaman penculikan dari PKI ada, yah, kakeknya adalah salah satu yang terancam punah, jadi di rumah ini tempat itu disediakan untuk bersembunyi di atap, di kumparan dan atap pada waktu itu,” katanya.
Tidak hanya itu, Anies juga menunjukkan salah satu kamar di belakang rumahnya yang dikatakan agak menakutkan. Dia sering mendengar cerita dari anggota keluarga. Namun, Anies sendiri tidak pernah mengalami peristiwa mistis atau mistis di sana.
“Ini adalah ruangan yang penuh dengan cerita di sana, banyak jenis pengalaman orang, saya tidak pernah mengalaminya.
Anies mengatakan dia telah tinggal di rumah sampai tahun 1977 pada usia 8 tahun. Dia, orang tuanya, dan kedua saudara kandungnya tinggal di salah satu dari 3×4 meter.
Rumah itu sekarang kosong dan tanpa furnitur. Namun, situasinya masih dipertahankan dan bersih karena baru saja selesai dalam peremajaan. Bentuk bangunan masih sama dengan awal, hanya sedikit yang diganti.
(AGT)