Site icon Pahami

Berita Cekcok Mahathir-Anwar Ibrahim sampai Trump Ancam Serang Iran Lagi

Berita Cekcok Mahathir-Anwar Ibrahim sampai Trump Ancam Serang Iran Lagi

Daftar Isi



Jakarta, Pahami.id

Hubungan antara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Dan pendahulunya, Mahathir MohamadSekali lagi, berita internasional menjadi perhatian pada hari Selasa (7/22).

Situasi di Jalur Gaza Palestina terhadap ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap Iran juga merupakan perhatian global. Ini adalah berita internasional kemarin:

Mahathir mendesak PM Malaysia Anwar Ibrahim untuk mengundurkan diri

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meminta Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk segera mengundurkan diri dari posisinya.


Tekanan disampaikan dalam akun X dengan membuat 11 poin pernyataan terkait dengan Anwar Ibrahim.

“Orang -orang telah menuntut Anwar mengundurkan diri dari posisi perdana menteri. Ini adalah panggilan dari orang -orang di Alor Setar,” tulis Mahathir dalam tweetnya.

Trump mengancam serangan nuklir Iran, Israel masih bernafsu terhadap panen

Israel masih ingin melawan Iran ketika Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang fasilitas nuklir Teheran lagi.

Kepala Angkatan Pertahanan Israel (IDF) Eyal Zamir mengatakan bahwa perang melawan Iran tidak berakhir.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (7/22), Zamir mengatakan Iran dan Pro -middle East tetap dalam pengawasan ketat Israel, terlepas dari kekuatannya.

Ini dikatakan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia Mantan Angkatan Laut yang meminta pengembalian setelah bergabung dengan Angkatan Darat Rusia

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kementerian Luar Negeri Indonesia) telah memberikan suara pada virus video Angkatan Laut Ex -Marine, Satria Arta Kumbara, yang diminta untuk dikembalikan setelah bergabung dengan tentara Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Rolliansyah ‘Roy’ Soemirat menjelaskan bahwa partainya terus memantau dan berkomunikasi dengan Satria melalui kedutaan Indonesia di Moskow.

“Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Indonesia di Moskow terus memantau keberadaan dan berkomunikasi dengan orang yang relevan,” kata Roy dalam sebuah pernyataan tertulis kepada wartawan pada hari Senin (7/21) malam.

(RDS)


Exit mobile version