Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Mesir dikatakan sedang membangun tembok “misteri” dan meratakan tanah di dekat perbatasan Jalur Gaza, menjelang serangan yang direncanakan Israel di kota perbatasan Rafah.
Citra satelit yang diambil pekan lalu oleh Maxar Technologies menunjukkan pembangunan tembok di sepanjang Jalan Sheikh Zuweid sekitar 3,5 kilometer sebelah barat perbatasan dengan Gaza.
Dilaporkan Pers TerkaitDalam citra satelit, derek, truk, dan beton besar terlihat dipasang di sepanjang perbatasan.
Citra satelit ini juga cocok dengan bangunan yang terekam dalam video yang dirilis Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai pada 12 Februari.
“Pembangunan tersebut bertujuan untuk menciptakan kawasan dengan keamanan tinggi dan terpencil di dekat perbatasan dengan Gaza, sebagai persiapan menerima pengungsi Palestina jika terjadi eksodus massal,” ujar Sinai Foundation, dikutip AP.
Di dekat perbatasan, pekerja konstruksi juga terlihat meratakan dan membuka lahan, untuk tujuan yang tidak diketahui.
The Wall Street Journal mengutip seorang pejabat Mesir yang tidak disebutkan namanya yang mengakui bahwa ada pembangunan tembok seluas 20 kilometer persegi di wilayah tersebut yang dapat menampung lebih dari 100.000 orang.
Sejauh ini Mesir belum secara resmi mengakui pembangunan tembok tersebut.
Namun Mesir telah berulang kali memperingatkan Israel untuk tidak mengusir paksa lebih dari satu juta pengungsi Palestina di Rafah ke wilayahnya.
Tindakan Mesir ini terjadi setelah seorang pejabat Israel menyebutkan kemungkinan mengusir warga Palestina dari kamp pengungsi di Rafah Gaza. Namun rencana ini ditentang keras oleh sekutu utama Israel, Amerika Serikat.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga mengatakan tidak ada rencana untuk mendorong warga Palestina ke Mesir.
“Israel tidak bermaksud merelokasi warga sipil Palestina ke Mesir. Kami menghormati dan menghargai perjanjian perdamaian kami dengan Mesir, yang merupakan dasar stabilitas di kawasan,” kata Gallant.
Hingga saat ini, serangan Israel masih terus berlangsung di Gaza. Baru-baru ini, tentara Zionis menyerang Rumah Sakit Nasser yang menampung ribuan pengungsi Palestina dan terluka.
Jumlah kematian di Gaza terus meningkat hingga hampir 29 ribu orang hingga saat ini. Dari korban tewas, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
(Dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);