Jakarta, Pahami.id —
Cina dilaporkan diluncurkan misil rudal balistik antarbenua (ICBM) ke perairan Pasifik yang mendarat di dekat zona ekonomi eksklusif (ZEE) Polinesia. PerancisKamis (26/9).
kata Presiden Polinesia Prancis, Moetai Brotherson AFP bahwa rudal tersebut jatuh tidak jauh dari Kepulauan Marquesas.
“Otoritas Tiongkok sebelumnya melaporkan peluncuran rudal ini ke Prancis,” kata Komisi Tinggi Prancis dalam sebuah pernyataan AFP.
Komisi Tinggi juga menambahkan bahwa Perancis akan mengambil posisi dalam peluncuran tersebut.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon sebelumnya juga dikabarkan menerima informasi terkait peluncuran rudal balistik China ini.
Menurut para analis, Tiongkok meluncurkan rudal balistik antarbenua Dongfeng-31 AG, yang diluncurkan pada parade militer pada tahun 2017.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan China menyatakan uji coba rudal ini merupakan latihan rutin yang masuk dalam rencana pelatihan tahunan. Kementerian Pertahanan China juga menyatakan bahwa peluncuran rudal tersebut tidak menyasar negara atau sasaran apa pun.
“Peluncuran ICBM untuk menguji kinerja senjata dan pelatihan kami. Peluncuran tersebut sah dan merupakan latihan militer rutin,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Zhang Xiaogang.
Asisten profesor di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, Benjamin Ho, mengatakan kepada AFP bahwa peluncuran rudal balistik Beijing menunjukkan Tiongkok berusaha memberi sinyal kepada Barat bahwa mereka “kuat”.
“Peluncuran rudal ini memberi sinyal kepada Amerika Serikat dan sekutunya bahwa Tiongkok memiliki kemampuan militer untuk merespons jika ketegangan antara AS dan Tiongkok meningkat,” ujarnya.
(blq/rds)