Site icon Pahami

Berita Bupati Sukabumi Evaluasi Yankes Usai Kematian Balita Kasus Cacing

Berita Bupati Sukabumi Evaluasi Yankes Usai Kematian Balita Kasus Cacing


Jakarta, Pahami.id

Napas SukabumiJawa Barat Asep Japar mengatakan dia akan melakukan penilaian komprehensif layanan kesehatan dan sosial di daerah tersebut.

Ini dilakukan setelah kasus empat tahun, yang meninggal dan didiagnosis dengan infeksi cacing di Kampung Cianaga, Distrik Kabungan.

Pria yang dikenal sebagai Asjap menekankan bahwa partainya akan melakukan penilaian serius terhadap kantor layanan kesehatan dan sosial, termasuk semua jalur implementasi layanan dasar di lapangan.


“Saya sebagai bupati akan melakukan evaluasi kantor layanan kesehatan dan sosial, termasuk Puskesmas, Camat, Kepala Desa, ke Kader,” katanya, Kamis (8/21) seperti yang disebutkan dari Detikjateng.

Dia menekankan bahwa penilaian itu tidak terbatas hanya pada satu wilayah atau satu kasus.

Dia mengatakan perintah itu terjadi untuk semua wilayah di distrik Sukabumi, termasuk semua rumah sakit regional.

“Ini berlaku untuk semua kantor dan pemimpin di Sukabumi, termasuk semua rumah sakit regional untuk bekerja secara optimal dalam menyediakan layanan kepada masyarakat, sehingga kasus tinggi tidak mengulangi,” katanya, yang juga politisi Golkar.

Pada kesempatan ini, Asep Japar juga menyampaikan permintaan maaf atas kematian anak -anak.

Dia mengaku khawatir dan menyampaikan kesedihan yang mendalam atas kematian penyakit cacing yang lebih besar.

“Saya minta maaf kepada orang -orang di distrik Sukabumi untuk kejadian ini,” kata ASEP.

Selain itu, ASEP menyatakan penghargaannya kepada semua orang yang telah membantu, termasuk yayasan dan komunitas yang membantu mendorong kasus ini menjadi perhatian bersama.

“Empati kami sebagai pemerintah harus direalisasikan dalam pelayanan yang sangat baik kepada masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, gubernur Jawa Barat Mulyadi Dedi Mulyadi mengklaim telah disetujui oleh Kampung Cianaga, distrik Kababumi, Sukabumi, setelah kematian seorang anak di daerah tersebut.

Menurut Dedi, insiden itu menunjukkan bahwa fungsi di desa tidak berfungsi.

“Kepada ketua PKK, kepala desa, bidan desa di daerah itu, distrik Cianaga, distrik Kabungan, untuk perhatian semua yang mungkin, saya akan memberlakukan pembatasan di desa,” kata Dedi dalam unggahan akun Instagram pribadi pada hari Rabu (8/20).

“Karena fungsi utama dari gerakan PKK tidak berfungsi, fungsi Posyandu tidak berjalan dan fungsi bidan tidak berfungsi,” katanya.

Baca berita lengkapnya Di Sini.

(Kid/Ugo)


Exit mobile version