Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Kabupaten Bandung (Pembab) secara resmi membangun kerja sama dengan Risorsis Risk (Palawi) PT, anak perusahaan kolaborasi PT, dalam penggunaan layanan lingkungan hutan dan pariwisata.
Memorandum Pemahaman (MOU) diadakan di ruang pertemuan Bandung Regent pada hari Selasa (4/3). Kolaborasi ini langsung disaksikan oleh Bandung Regent Dadan Supratna.
Dice juga menyambut kerja sama ini. Dia berharap bahwa kerja sama PT Palawi akan dapat mewujudkan target Rp2 triliun asli Kabupaten (PAD) pada tahun 2025, sambil mempertahankan keberlanjutan hutan dan lingkungan.
“Kolaborasi ini bukan untuk keuntungan pribadi, tetapi untuk kepentingan pembangunan di distrik Bandung. Tempat wisata di distrik Bandung, tetapi mayoritas tidak membayar pajak. Kontribusi untuk Departemen Keuangan Regional sangat minim,” kata Dice.
Faktanya, bupati yang dikenal sebagai Kang DS, sejauh ini pemerintah Distrik Bandung telah membantu dan memfasilitasi bisnis wisata dengan infrastruktur jalan yang mulus yang menyebabkan tujuan wisata di distrik Bandung.
“Saya sekali lagi fokus untuk menyelesaikan jalan di Kabupaten Bandung, termasuk jalan menuju situs wisata. Target saya adalah tiga tahun,” kata Kang DS.
“Tapi tolong lakukan pekerjaan yang sama, membayar bea untuk membayar pajak untuk membangun jalan ini menggunakan anggaran,” kata Kang DS di depan pejabat PT Palawi Risorsis.
Tidak heran data menunjukkan bahwa tingginya jumlah kunjungan wisatawan ke distrik Bandung mencapai hampir 7 juta wisatawan pada tahun 2024, tidak secara langsung sebanding dengan kontribusi utama sektor pariwisata ke Pad Distrik Bandar.
“Sederhana -Kerjasama ini adalah awal dari pemecahan masalah yang belum pernah diselesaikan.
Wakil Ketua APKASI mengatakan bahwa bekerja sama dengan Pemerintah Panitera Bandung ingin melindungi dan memfasilitasi aktor bisnis, menyebabkan ‘efek pengganda’ bagi orang -orang di distrik Bandung.
“Jika Anda membuka bisnis tetapi jalannya tidak nyaman, kami berkomitmen untuk menyelesaikan jalan, tetapi tolong pahami satu sama lain. Bayar pajak, bayar.
Jika manajer pariwisata tidak berkomitmen pada perjanjian yang ditandatangani, apalagi merusak lingkungan, Kang DS menyatakan bahwa ia tidak akan ragu untuk mengambil alih tanah hutan.
“Jika tidak diurus, itu belum selesai, maka kita akan mengambil alih, saya telah berdiskusi dengan Menteri ATR, tetapi kami tidak perlu mencapai itu.
Sementara itu, direktur pelaksana PT Palawi Risorcis Tedi Sumarto berterima kasih kepada perhatian pendaftar Bandung sejauh ini, terutama dalam membangun infrastruktur jalan ke lokasi wisata di distrik Bandung.
“Kami mengakui bahwa selama ini sangat luar biasa bagi manajer tur AS. Infrastruktur Jalan ke tempat -tempat wisata saat ini sejak Bupati menjabat, itu sangat bagus,” kata Tedi.
Dia mengatakan perjanjian yang ditandatangani adalah momentum bagi PT Palawi dengan lusinan mitra manajemen pariwisata untuk berkontribusi pada pengembangan distrik Bandung.
“Kami siap untuk mematuhi semua ketentuan kerja sama, terutama dalam meningkatkan kontribusi kami terhadap pembangunan di distrik Bandung,” kata Tedi.
PT Palawi juga menyatakan bahwa ia siap untuk sepenuhnya mendukung Bandung Bupati Dadang Supratna dalam menggali bantalan.
“Kami siap untuk membahas lebih banyak dengan Kabupaten Bandung (untuk menjelajahi bantalan), tetapi kami juga setuju bahwa hutan digunakan, tetapi tidak dieksploitasi karena itu bisa menjadi bencana,” katanya.
(Inh)