Site icon Pahami

Berita BP Haji Berencana Hanya Pakai Dua Syarikah untuk Musim Haji 2026

Berita BP Haji Berencana Hanya Pakai Dua Syarikah untuk Musim Haji 2026


Jakarta, Pahami.id

Badan Manajemen Haji (BP HAJJ) Berencana untuk hanya menggunakan dua skema Syarikah (penyedia layanan haji) musim ini Haji 2026 Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para peziarah.

“BP Haji tidak akan menggunakan multisyarikah, setidaknya dua suku kata, jadi akan ada perbandingan antara satu dan yang lainnya,” kata kepala haji haji, Dahnil Anzar Simanjuntak pada konferensi pers di Jakarta pada hari Rabu (11/6) malam.


Rencana tersebut akan dibahas setelah partainya menemukan beberapa masalah serius dalam implementasi ziarah pada tahun 2025, terutama dalam hal transportasi.

Menurutnya, dari hasil penilaian lapangan, banyak default ditemukan. Ketidakpastian Syarikah telah terlihat sejak berangkat dari hotel ke Arafat, dari Arafat ke Muzdalifah, ke Muzdalifah ke Mina.

“Ada peziarah Indonesia yang harus berjalan dari Muzdalifah ke Mina karena tidak ada bus, atau harus menunggu lama dari hotel ke Arafat,” kata Dahnil.

Dalam organisasi tahun ini, pemerintah Indonesia menggunakan multi -scheme. Ada delapan suku kata bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memberikan layanan kepada para peziarah Indonesia.

Namun, skema ini dikatakan sebagai awal dari serangkaian kekacauan. Dahnil melihat persaingan yang tidak adil antara pernikahan yang memengaruhi penurunan kualitas layanan.

Selain itu, ia juga mencatat banyak gangguan distribusi katering. Beberapa penyedia katering tidak menjaga komitmen berkualitas, meskipun dalam 2 hari terakhir katering masih ditemukan yang tidak mengantarkan makanan dan hanya menggantinya dengan uang.

“Ini adalah default yang jelas yang membahayakan jemaat,” katanya.

Masalah lain di puncaknya adalah kekacauan data peziarah. Menurut Dahnil, masih ada kesalahan dalam menempatkan hotel dan kamar dan jemaat.

“Ini karena kekacauan pengumpulan data dari kami di Indonesia, dan ini harus segera ditangani,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan permintaan maaf kepada para peziarah Indonesia untuk berbagai hambatan yang menyertai seri haji, dari keberangkatan ke Arafat, Mudzalifah, dan Mina.

“Saya sebagai Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permintaan maaf,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar di Mekah pada hari Rabu (11/6).

Fase puncak ziarah di Arafat, Muzdalifah, dan Mina, telah selesai. Level ini biasanya berjalan dengan lancar meskipun ada catatan perbaikan pada peristiwa yang menyebabkan kesulitan peziarah.

(Fra/Antara/FRA)


Exit mobile version