Site icon Pahami

Berita Bom Bunuh Diri ISIS di Gereja Damaskus Suriah, 20 Tewas

Berita Bom Bunuh Diri ISIS di Gereja Damaskus Suriah, 20 Tewas


Jakarta, Pahami.id

Sebanyak 20 orang tewas dan 52 terluka dalam serangan itu pemboman bunuh diri Di sebuah gereja di Damaskus, Suriah, pada hari Minggu (6/22).

Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan serangan itu dilakukan oleh anggota kelompok teroris ISIS.

“Para pelaku memasuki Gereja Saint Elias di wilayah Dwelaa, Damaskus, melarikan diri, dan kemudian meledak sendiri menggunakan sabuk ledakan,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan resmi yang disebutkan oleh AFP pada hari Senin (6/23).


Pasukan keamanan segera menutup akses ke daerah tersebut.

Kementerian Kesehatan melalui kantor berita melaporkan bahwa korban tewas mencapai 20 orang, sementara 52 lainnya terluka.

Menurut AFP, saksi mata, Lawrence Maamari, mengatakan pelaku memasuki gereja dengan senjata dan mulai menembak.

“Orang -orang mencoba menghentikannya sebelum dia meniup dirinya sendiri,” katanya.

Seorang penduduk bernama Ziad (40) yang berada di sebuah toko di dekat gereja mengatakan dia mendengar suara tembakan, lalu ledakan.

“Kami melihat api di dalam gereja, dan bangku -bangku memantul ke pintu masuk.”

Saksi mata lainnya menggambarkan suasana tegang, di mana gereja dipenuhi dengan jemaat, termasuk anak -anak dan orang tua. Beberapa orang dilaporkan hilang, sementara keluarga mencari anggota keluarga mereka panik.

Kritik internasional

Duta Besar Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, menyerukan serangan kejahatan brutal, dan meminta penyelidikan dan tindakan komprehensif dari otoritas Suriah.

Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut serangan itu sebagai tindakan kekerasan yang kejam dan menegaskan kembali dukungannya untuk transisi perdamaian di Suriah yang memungkinkan semua warga negara, terlepas dari agama, hidup dalam perdamaian dan keamanan.

Pemerintah Suriah menyebut serangan itu sebagai “upaya untuk menghancurkan harmoni negara dan menstabilkan negara.”

Menteri Dalam Negeri Suriah Anas Khattab menyatakan belasungkawa kepada para korban dan menyatakan bahwa pasukan khusus kementerian mereka telah memulai penyelidikan.

Dia menekankan bahwa tindakan teroris seperti itu tidak akan menghalangi upaya negara dalam mencapai perdamaian publik.

Dalam wawancara sebelumnya, Khattab mengatakan bahwa kelompok ISIS sekarang fokus pada serangan “terukur” pada tujuan strategis, termasuk komunitas Kristen dan Syiah. Dia juga mengungkapkan bahwa pihak berwenang berhasil menggagalkan beberapa rencana serangan itu.

Bulan lalu, ISIS mengklaim serangan pertamanya terhadap pasukan pemerintah baru Suriah. Pihak berwenang juga melaporkan penangkapan sel-sel ISIS di dekat operasi Damaskus dan konter kontra-teroris di Aleppo yang menewaskan tiga anggota ISIS dan seorang petugas keamanan.

ISIS telah mendominasi wilayah besar Suriah dan Irak, dan menyatakan khalifah lintas batas pada tahun 2014. Meskipun ia dikalahkan pada tahun 2019 dengan mendukung tentara Kurdi, sisa-sisa jaringan ISIS masih aktif, terutama di wilayah gurun Suriah.

Serangan itu menegaskan bahwa ancaman kelompok ekstremis belum berakhir, dan keamanan tetap menjadi tantangan besar bagi pemerintah Suriah yang baru dalam transisi.

(Isn/isn)


Exit mobile version