Site icon Pahami

Berita Bocor Ucapan Netanyahu ke DPR, Sebut Serang Gaza, Usir Warga Palestina


Jakarta, Pahami.id

Pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Ketika bertemu dengan anggota Dewan Perwakilan Israel atau Knesset bocor kepada publik.

Selama pertemuan itu, Netanyahu mengatakan jelas bahwa serangan Israel di Jalur Gaza bertujuan untuk mengeluarkan Palestina dari sana.


Monitor Timur Tengah (Memo) melaporkan bahwa Netanyahu bertemu dengan Komite Luar Negeri dan Komite Pertahanan Knesset pada hari Minggu (11/5). Pertemuan itu entah bagaimana bocor ke media dan mengungkapkan isi percakapan Netanyahu dengan anggota komite.

Pada saat itu, Netanyahu memberi tahu anggota parlemen bahwa Tel Aviv “menghancurkan rumah itu [di Gaza] Jadi Palestina tidak punya tempat untuk kembali. “

“Satu -satunya hasil yang jelas adalah bahwa Gaza memilih untuk beremigrasi keluar dari Jalur Gaza,” kata Netanyahu, dalam sebuah transkrip yang bocor ke surat kabar Israel Maariv.

Netanyahu menambahkan masalah besar pada saat ini “negara -negara ditemukan” yang ingin mengakomodasi mereka.

“Saya tahu saya akan mengecewakan beberapa orang di sini, tetapi kita tidak berbicara tentang pemukiman Israel di Jalur Gaza,” kata Netanyahu kepada anggota parlemen.

Menurut transkrip yang diperoleh Maariv, pakar Knesset Limor Son Har-Mech menyarankan agar Israel membawa komunitas Yahudi ke Amerika Serikat untuk tinggal di Gaza.

“Bawa orang Yahudi Amerika Serikat [untuk menetap di Gaza]. Dengan begitu, kita dapat membunuh dua burung dengan satu batu (memecahkan dua hal sekaligus), “kata Har-Melech.

Dalam transkrip itu, Netanyahu juga mengatakan bahwa Amerika Serikat masih tertarik pada rencana untuk mengambil alih Gaza. Namun, sumber yang akrab dengan masalah mengatakan kepada The Times of Israel bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump tidak melakukan banyak hal karena penolakan besar terhadap sekutu Arab.

Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dalam invasi di wilayah tersebut sejak Oktober 2023.

Sebanyak 1,9 juta warga Palestina telah berulang kali dievakuasi di tengah kondisi kemanusiaan.

Sejak membatalkan gencatan senjata pada bulan Maret, Israel telah memblokir jumlah Gaza dengan melarang makanan, minuman, bahan bakar, dan obat -obatan memasuki wilayah tersebut. Situasi ini memperburuk penderitaan Gazae, yang sekarang mulai menyadari kelaparan akut.

(Yesus/BAC)


Exit mobile version