Medan, Pahami.id —
Gubernur Sumut Bobby Nasution menekankan pada rumah komunitas korban banjir dan tanah longsor Baik rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, atau bahkan hilang, akan mendapat bantuan perbaikan dan penggantian dari pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan Bobby saat menghadiri Perayaan Natal Ekumenis bersama korban banjir dan longsor di lokasi pengungsian Desa Tukka, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat (26/12).
“Rumah warga yang terdampak banjir dan longsor baik ringan, sedang, rusak berat, atau hilang akan diganti. Besaran biaya perbaikannya juga sudah kami komunikasikan dan diharapkan bisa ditingkatkan,” kata Bobby.
Bobby mengatakan, kebijakan bantuan perumahan bagi korban banjir dan longsor ini merupakan hasil rapat bersama antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP) yang telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Di Sumut terdapat 1.002 unit rumah bantuan yang akan dibangun untuk korban banjir dan longsor. Penetapan penerima bantuan akan dilaksanakan berdasarkan rekomendasi kepala daerah setempat,” ujarnya.
Menurut Bobby, bantuan yang ditetapkan sebesar Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan, Rp 30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 60 juta untuk rumah rusak berat. Sementara untuk rumah warga yang hilang, pemerintah akan membangun rumah baru di lokasi yang lebih aman.
“Jika ada rumah yang hilang, biasanya tidak hanya bangunannya saja yang terkena dampaknya, tapi tanahnya juga. Untuk menghindari masalah di kemudian hari, maka rumah tersebut akan dibangun di lokasi baru yang lebih aman,” ujarnya.
Diakui Bobby, bantuan tersebut belum bisa sepenuhnya menggantikan kerugian yang dialami masyarakat. Namun bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban dan mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat pasca bencana.
“Bupatilah yang mengusulkan dan menetapkan penerima bantuan. Semoga bencana ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar bencana serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.
(fra/fnr/fra)

