Jakarta, Pahami.id –
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyatakan, optimalisasi sektor investasi melalui penggunaan kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit program perumahan (KPP) merupakan salah satu langkah strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen hingga 7,2 persen.
Strategi ini juga sebagai respons terhadap penyesuaian TKD yang akan mempengaruhi belanja Sumut pada tahun depan. Secara keseluruhan belanja pemerintah daerah Sumut pada tahun 2026 akan berkurang sekitar Rp 9 triliun.
Otomatis pertumbuhan ekonomi kita tahun depan akan terkoreksi. Kesenjangan ini harus ada yang ditutup, salah satunya melalui Kur dan Kpp. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan terus mengawal penggunaan Kur agar target tercapai dan bisa maksimal, kata Bobby usai menghadiri KUR 800.000.
Hingga saat ini, penyaluran KUR di Sumut menduduki peringkat kelima nasional dengan total penyaluran Rp 11 triliun, tepat di bawah Sulawesi Selatan. Bobby menilai, dari segi jumlah penduduk dan UMKM, Sumut seharusnya punya potensi lebih besar.
(Foto: Dokumen Pemda Sumut)
|
“Hal ini belum kita maksimalkan, bahkan masih ada daerah yang belum melakukan pendataan UMKM, sehingga kami mohon kerjasamanya, agar perekonomian masyarakat kita kedepannya semakin membaik,” kata Bobby.
Dalam kegiatan kontrak massal, Pemda Sumut mengundang kurang lebih 1.000 debitur yang melakukan kontrak untuk menggunakan KUR dan KPP. Bobby berharap jumlah debitur terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Semua punya target, termasuk perbankan di daerah ini, saya berharap debitur kita terus bertambah hingga target KUR dan KPP tercapai, ini akan membantu pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.
Pemanfaatan KUR juga terus diperluas agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain usaha kecil, mikro, dan super mikro, KUR dapat digunakan oleh Pekerja Migran Indonesia (TMI). Sedangkan KPP ditujukan untuk kontraktor, pengembang, dan penyedia bahan bangunan.
![]() |
“Hal ini juga perlu kita sosialisasikan, daripada generasi muda kita menjadi TMI ilegal atau terlilit hutang, lebih baik kita instruksikan untuk menggunakan KUR.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah telah menyiapkan perkiraan KPP sebesar Rp130 triliun yang terdiri dari sisi penawaran sebesar Rp113 triliun dan sisi permintaan sebesar Rp17 triliun.
“Saya minta kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk mendorong kontraktor daerah agar aktif membangun rumah rakyat. Program perumahan ini merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan program 3 juta rumah.
(rea/rir)