Jakarta, Pahami.id —
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggambarkan proses pemulihan setelah bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus melakukan akselerasi melalui pengerahan personel dan peralatan secara maksimal di berbagai wilayah terdampak.
Kepala Pusat Informasi, Data, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pembersihan wilayah terdampak masih terus dilakukan, termasuk di Aceh Tamiang.
Pembersihan wilayah terdampak terus dilakukan termasuk di Aceh Tamiang dengan mengerahkan personel dan peralatan secara maksimal, kata Abdul dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/12).
Abdul menegaskan, intensitas kerja petugas di lapangan sangat tinggi di beberapa tempat terdampak bencana.
“Di beberapa titik, anggota TNI dan Polri bekerja hingga 18-20 jam sehari untuk mempercepat pemulihan dan memulihkan aktivitas perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Selain di Aceh Tamiang, BNPB juga terus memperkuat dukungan rehabilitasi di daerah-daerah yang jumlah pengungsinya tinggi, seperti di Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.
Jumlah tenda pengungsi ditambah dan pembersihan infrastruktur yang terkena dampak bencana dipercepat.
Abdul menjelaskan pemulihan akses lahan di Aceh menjadi salah satu fokus utama. Beberapa jembatan pada jalur Bireuen-Bener Meriah telah kembali berfungsi, sementara sebagian wilayah di Aceh Tengah dan Bener Meriah masih mengalami keterbatasan akses kendaraan roda empat.
“Beberapa ruas jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, namun masih belum maksimal. Pemerintah akan terus berupaya agar sebelum akhir Desember jalur ini bisa dilalui kendaraan roda empat,” kata Abdul.
Upaya percepatan juga dilakukan melalui pembangunan alternatif jalur barat dari Nagan Raya hingga Aceh Tengah, dengan progres pembangunan Jembatan Kureng Betong telah mencapai sekitar 70 persen.
“Kalau akhir pekan ini bisa selesai, maka akses ke Aceh Tengah dari jalur timur akan dibuka,” ujarnya.
BNPB menegaskan pembukaan akses jalan secara bertahap menjadi kunci utama agar arus manusia, barang, alat berat, dan logistik dapat kembali lancar, sehingga pemulihan di awal tahun dapat terjadi lebih cepat dan signifikan di seluruh wilayah terdampak.
(fra)