Site icon Pahami

Berita BK Bakal Periksa Komisi 1 Soal Perjalanan Dinas Wahyudin Moridu

Berita BK Bakal Periksa Komisi 1 Soal Perjalanan Dinas Wahyudin Moridu


Makassar, Pahami.id

Dewan Kehormatan Gorontalo (BK) akan meminta informasi dari Komisi Utama 1 Dprd Sehubungan dengan perjalanan resmi perjalanan pribadi oleh Wahyudin Moridu ke Makassar, Sulawesi Selatan, dengan teman -teman wanitanya Juni lalu, setelah Viral ingin merampok uang negara itu.

“Kami juga akan meminta data dari Komisi 1, kepemimpinan Dewan yang menyetujui perjalanan individu.


Fikram mengaku tidak menyadari perjalanan resmi. Oleh karena itu, BK akan meminta informasi dari Bendahara Sekretariat Regional Gorontalo.

“Saya juga akan mengkonfirmasi bendahara cara, apa materi, kami juga akan mengonfirmasi, jadi saya tidak bisa menjelaskan apa perjalanan itu dalam kerangka kerja,” katanya.

Sebagai hasil dari video virus, anggota PDIP Moridu dipecat dari partainya dan memberikan perubahan antara waktu (PAW) dalam waktu dekat.

“Hari ini DPP mengeluarkan surat pemecatan kepada orang yang relevan,” kata Ketua PDIP DPP di Divisi Kehormatan Komarudin Watubun dalam sebuah pernyataan video pada hari Sabtu (9/20).

Sebelumnya, sebuah video yang diedarkan oleh provinsi Gorontalo DPRD, Wahyudin Moridu dengan seseorang yang menyinggung perampokan virus di media sosial.

Dalam 1 menit lima video kedua yang menunjukkan Rahyudin mengatakan dia ingin merampok uang negara itu melalui dana perjalanan resminya dengan kolega wanitanya ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Hari ini kami menuju ke Makassar, menggunakan uang negara. Kami hanya merampok uang negara ini, benar. Mari kita habiskan. “Jadi negara itu semakin miskin,” kata Wahyudin dalam video tertawa pada hari Jumat (19/9).

Dalam video itu, klan PDIP menyebutkan identitas mereka sendiri dengan jelas dan didakwa dengan pengaruh minuman keras.

“Siapa Ji Wahyudin Moridu, anggota wilayah Gorontalo DPRD,” katanya

Setelah video itu adalah virus di media sosial, Wahyudi kemudian menyampaikan permintaan maaf melalui akun media sosialnya sendiri.

“Apa pun yang saya lakukan dalam video, saya akui itu salah dan tidak mencerminkan etika pegawai negeri. Untuk kejadian ini saya minta maaf atas ribuan permintaan maaf kepada semua orang Gorontalo,” tulis Moridu Rahyudin.

(mir/dmi)


Exit mobile version