Jakarta, Pahami.id —
Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali pentingnya melindungi warga sipil kepada Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Hal ini kembali ia sampaikan di tengah serangan militer yang sedang berlangsung di Gaza sekarang sejak 7 Oktober.
Biden menekankan bahwa “melindungi warga sipil di Gaza adalah penting.” Tak hanya itu, ia juga meminta bantuan lebih lanjut agar bisa masuk.
“Presiden menekankan kebutuhan kritis untuk melindungi masyarakat,” kata Gedung Putih seperti dilansir AFP, Jumat (8/12).
Hal itu disampaikannya dalam panggilan telepon pertama antara Biden dan Netanyahu setelah 26 November. Dalam kesempatan itu, Biden juga disebut-sebut menyerukan pembentukan koridor kemanusiaan untuk “memisahkan penduduk sipil dari Hamas”.
“Dan memisahkan warga sipil dari Hamas mencakup koridor yang memungkinkan orang untuk berpindah dengan aman dari daerah tertentu yang bermusuhan,” kata Gedung Putih.
AS sejak itu membela hak Israel untuk membela diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dan menyandera 138 orang.
[Gambas:Video CNN]
Namun, pemerintahan Biden yakin terlalu banyak warga sipil Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel. Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, 17.177 orang tewas pada Kamis (7/12) sejak serangan balasan 7 Oktober.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken juga mengingatkan Israel agar berbuat lebih banyak untuk menjamin keselamatan warga sipil Palestina, terutama saat melakukan serangan darat di wilayah selatan.
“Penting bagi Israel untuk memprioritaskan perlindungan warga sipil,” kata Blinken dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Kamis (12/7).
“Masih ada kesenjangan antara niat [Israel] untuk melindungi masyarakat dan hasil nyata yang kita lihat di lapangan.”
Amerika Serikat juga berupaya memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza.
Biden menyambut baik keputusan Israel untuk menyediakan lebih banyak bahan bakar setelah gagalnya gencatan senjata, “tetapi menekankan bahwa lebih banyak bantuan sangat dibutuhkan secara menyeluruh.
Gedung Putih juga mengungkapkan bahwa Joe Biden berbicara secara terpisah dengan Raja Yordania Abdullah II dalam upaya memulihkan gencatan senjata singkat yang gagal pada pekan lalu.
“Kedua pemimpin sepakat untuk mengupayakan perdamaian abadi dan berkelanjutan di Timur Tengah, termasuk pembentukan negara Palestina,” kata Gedung Putih.
(AFP/Kris)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);