Jakarta, Pahami.id —
Presiden Amerika Serikat saat ini Joe Biden menghadapi tekanan yang meningkat dari partainya sendiri, Demokrat, setelah kinerjanya buruk dalam debat presiden pertama Donald Trump.
Pada debat yang digelar CNN Atlanta pekan lalu, Biden mengaku kinerjanya kurang maksimal, bahkan terlihat goyah saat menjawab pertanyaan pembawa acara debat.
Minggu ini, perwakilan DPR Texas Lloyd Doggett menjadi anggota Partai Demokrat pertama yang secara terbuka meminta Biden untuk mundur dari pencalonan.
“Saya mewakili distrik yang pernah diwakili Lyndon Johnson. Dalam situasi yang sangat berbeda, dia membuat keputusan yang menyakitkan untuk mundur. Presiden Biden harus melakukan hal yang sama,” kata Dogget seperti dikutip Al Jazeera.
Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Negara Bagian Washington, Marie Gulesen Perez, tidak menyerukan agar Biden mundur, namun mengaku yakin dengan penampilannya pada debat pertama kemarin, maka Biden akan kalah dalam pemilihan presiden pada 5 November mendatang.
“Kita semua melihat apa yang kita lihat, dan kebenarannya menurut saya adalah Biden akan kalah dari Trump,” kata Perez.
Sementara itu, anggota DPR asal Maine, Jared Golden, juga mengaku yakin Trump akan menang.
“Banyak anggota Partai Demokrat yang panik mengenai apakah Joe Biden harus mundur sebagai calon dari partai tersebut. Kinerja buruk Biden dalam debat tersebut bukanlah hal yang mengejutkan,” ujarnya.
Gedung Putih mengatakan Biden akan mengadakan serangkaian pertemuan untuk meredakan kekhawatiran masyarakat terhadap kebugaran fisiknya, termasuk mengadakan konferensi pers.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengakui Biden terserang flu saat debat kemarin dan mengalami “malam yang buruk.”
Dalam jajak pendapat CNN Atlanta yang dirilis setelah debat, tiga perempat pemilih mengatakan Partai Demokrat memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pemilu jika yang terpilih bukan Biden.
Dalam survei tersebut, Trump mendapat dukungan 49 persen sedangkan Biden didukung 43 persen pemilih.
(dna/bac)