Jakarta, Pahami.id —
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden desak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu tentang perlunya pembangunan bangsa Palestina di masa depan untuk mengatasi konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.
Biden berbicara dengan Netanyahu melalui panggilan telepon pada Jumat (19/1) Itu merupakan komunikasi pertama keduanya dalam sebulan terakhir di tengah diskusi mengenai rencana penyelesaian perang di Gaza.
Pernyataan Biden muncul sehari setelah Netanyahu mengatakan dia menentang pemberian kedaulatan Palestina pasca konflik dengan kelompok Hamas.
“Presiden masih percaya pada janji dan kemungkinan solusi dua negara” untuk Israel dan Palestina, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Gedung Putih usai panggilan telepon tersebut, seperti dikutip dari Reuters. AFPSabtu (20/1).
Selama percakapannya dengan Netanyahu, Biden “menjelaskan keyakinannya yang kuat bahwa solusi dua negara masih merupakan jalan yang benar. Dan kami akan terus mewujudkannya.”
“Teman dan sekutu yang baik dapat melakukan diskusi yang jujur dan terus terang, dan kami telah melakukannya,” tambah Kirby.
Percakapan tersebut juga membahas sandera AS yang masih menjadi tawanan Hamas sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel.
Dalam laporan CNNKirby mengatakan bahwa Biden menyampaikan visinya untuk perdamaian dan keamanan yang lebih tahan lama bagi Israel, integrasi penuh di kawasan, dan solusi dua negara dengan jaminan keamanan Israel.
Biden “menegaskan kembali keyakinannya yang kuat terhadap kelangsungan solusi dua negara – tentu saja dengan memahami bahwa kita tidak akan mencapainya besok, bahwa ada konflik aktif yang sedang terjadi dan kemudian kami ingin memastikan Israel mendapatkan apa yang dibutuhkannya. membela diri,” tambah Kirby. .
Pemerintah Israel frustrasi dengan desakan Amerika Serikat mengenai penyelesaian di masa depan yang mencakup status kenegaraan bagi warga Palestina.
Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya “harus memiliki kendali keamanan atas seluruh wilayah barat (Sungai) Yordania”.
“Ini adalah syarat yang perlu dan bertentangan dengan gagasan kedaulatan (Palestina),” kata Netanyahu dalam pernyataan terbukanya.
Dalam kunjungannya ke Israel pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sepakat dengan Israel bahwa negara-negara tetangga akan membantu membangun kembali Gaza setelah perang. Salah satunya adalah Arab Saudi.
Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) berkomitmen membantu membangun kembali Gaza. Sebagai bagian dari kesepakatan rekonstruksi Gaza, MbS dilaporkan menawarkan normalisasi dengan Israel tetapi dengan syarat.
(AFP/fra)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);