Jakarta, Pahami.id –
Badan Nutrisi Nasional (BGN) membuka suara atas pernyataan Madrasah Tsanawiyah (MTSN) negara bagian 2. BrebesJawa Barat, terkait dengan program nutrisi gratis (MBG).
Koordinator Wilayah BGN Brebes, Arya Dewa Nugroho, mengatakan partainya tidak dapat dipisahkan jika ada insiden terkait dengan implementasi program MBG.
“Informasi yang beredar seolah -olah dimatikan, tidak benar,” kata Arya dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (9/16).
Pernyataan ini merespons unggahan virus di media sosial tentang surat edaran dari MTSN 2 Brebes meminta penjaga siswa untuk tidak mengklaim apakah putranya memiliki keracunan MBG.
Dari kejadian ini, Arya mengatakan Unit Pemenuhan Layanan Nutrisi (SPPG) dari MTSN 2 Brebes telah didiagnosis. Dari pertemuan itu, sekolah dapat menarik kuesioner.
“Sebagai hasil dari mediasi, MTS menarik kuesioner dan menjelaskan kepada wali bahwa kuesioner ditarik dan kuesioner didistribusikan semata -mata kepada alergi siswa,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan sekolah juga setuju untuk menerima dan menyetujui sebagai penerima program MBG, dengan menandatangani perjanjian kerja sama berdasarkan instruksi teknis BGN.
Kepala MTSN 2 Brebes, Syamsul Maarif, mengatakan kuesioner dimaksudkan untuk memastikan kesiapan siswa dalam implementasi MBG di sekolah, termasuk mendaftarkan kondisi kesehatan dan potensi alergi.
“Pernyataan yang diedarkan dimaksudkan untuk menentukan kemauan siswa untuk menerima program MBG, mengingat kesehatan siswa dan adanya alergi atau ketidakcocokan dalam hal makanan dari program,” jelas Syamsul.
Secara terpisah, Kantor Kantor Kementerian Agama Jawa (Kemenag) juga menyatakan bahwa surat edaran itu ditarik.
Penjabat Kepala Divisi Pendidikan Kementerian Agama Jawa Jawa, Wahid Arbani, menjelaskan bahwa surat edaran itu duduk sampai akhirnya ditarik, dan dinyatakan tidak valid.
“(Surat) dibatalkan, segera ditarik. Pada hari Jumat sore, untuk komando Kepala Penmad Brebes, surat itu ditarik kembali.
Wahid juga menekankan bahwa tidak ada instruksi dari partainya yang terkait dengan publikasi surat itu. Menurutnya, surat itu adalah inisiatif internal di tingkat Madrasa.
“Intinya adalah bahwa kami mendukung program MBG ini dan tidak ada instruksi dari kantor regional untuk membuat pernyataan atau apa itu,” katanya.
(DNA)