Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyebut AS sebagai “teman Israel”. Hal itu ia sampaikan saat menyambut Menlu AS Marco Rubio untuk berunding di Yerusalem pada Kamis (23/10).
Netanyahu mengatakan pemerintahannya dan pemerintahan Presiden AS Donald Trump menikmati “lingkaran kepercayaan dan kemitraan”.
“Anda telah menjadi teman baik Israel, dan sekarang kami menghadapi hari-hari buruk,” kata Netanyahu, seperti dilansir Al Jazeera.
“Kami ingin memajukan perdamaian, kami masih menghadapi tantangan keamanan, namun saya pikir kami dapat bekerja sama, dan dengan bekerja sama, kami dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang, dan ada banyak dari keduanya.”
Rubio adalah pejabat terbaru pemerintahan Trump yang mengunjungi Israel minggu ini setelah Wakil Presiden AS JD Vance dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff.
Sementara itu, Rubio menyatakan keyakinannya dalam mempertahankan dan memperluas perjanjian gencatan senjata di Gaza.
“Kami merasa percaya diri dan positif terhadap kemajuan yang telah dicapai, kami juga memiliki pandangan yang jelas terhadap tantangan yang ada,” kata Rubio.
Di hari yang sama, wawancara Trump dengan Majalah Time pada 15 Oktober 2025 dirilis. Dalam petikan wawancaranya, Trump mengancam AS akan menarik dukungannya terhadap Israel jika masih berani merebut Tepi Barat, Palestina.
Ia menegaskan aneksasi Tepi Barat tidak akan terjadi.
“Israel akan kehilangan seluruh dukungan dari AS jika itu terjadi,” kata Trump, seperti dilansir AFP.
Sebelumnya, anggota parlemen Israel mengajukan dua rancangan undang-undang yang membuka jalan bagi aneksasi Tepi Barat pada Rabu (22/10). Hal ini pun menuai kritik dari Wakil Presiden AS JD Vance.
(ELS)

