Jakarta, Pahami.id –
Bentrokan terjadi di kota Beitunia, menduduki Tepi Barat, pada hari Kamis (1/30) setelah pemerintah Israel mengatakan bahwa mereka menunda pelepasan 110 tahanan Palestina dijadwalkan.
Bahkan, pembebasan sandera menjadi bagian dari perjanjian gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina.
Beeitunia, tepat di sebelah barat Ramallah, dekat penjara Israel, di mana tahanan diharapkan akan dibebaskan.
CNN Melaporkan sekelompok pemuda Palestina yang memblokir jalan utama di Beitunia dengan ban sampah dan luka bakar. Beberapa melempar batu ke pasukan keamanan Israel di seberang jalan.
Tim Israel memindahkan granat, silinder gas air mata, dan menembakkan peluru karet dan peluru aktif ke arah publik.
CNN telah menghubungi tentara Israel untuk berkomentar.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan krunya merawat 12 orang di Beitunia karena cedera, termasuk dua tembakan hidup, dua orang yang terluka oleh amunisi karet, dan delapan terpapar gas air mata.
Abu Omri, yang tinggal di Beitunia, mengatakan situasinya buruk.
“Tuan rumah dibebaskan sebelumnya, saya punya teman untuk dibebaskan,” katanya kepada CNN.
“Sangat menyedihkan dan tidak menyenangkan bahwa (Israel) menunda pembebasan tahanan dan tahanan, dan juga tidak menyenangkan bahwa pemuda Palestina melakukan ini, menghalangi jalan dan menghilangkan batu,” katanya.
Kantor Perdana Menteri Israel telah mengkonfirmasi bahwa tahanan akan dibebaskan pada Kamis (1/30) malam.
Pemerintah Israel mengatakan mereka menunda pembebasan tahanan karena mereka ingin mengamankan Hamas bahwa kekacauan yang terjadi setelah pembebasan dua sandera Israel dan lima orang Thailand di Gaza Selatan pada Kamis pagi tidak akan diulangi.
(CHRI)