Site icon Pahami

Berita Benjamin Netanyahu Dinilai Berharap Donald Trump Menang


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahudiharapkan menang Donald Trump pada Pemilu AS 2024 yang akan segera digelar pada 5 November.

Donald Trump sendiri mendorong Netanyahu untuk mengebom fasilitas nuklir Iran dan mengkritik pemimpin Israel serta meyakinkan bahwa serangan 7 Oktober tidak akan terjadi “jika saya menjadi presiden”.


Akademisi politik Universitas Ibrani Gidon Rahat percaya bahwa jika Donald Trump menang, dia akan memberi Netanyahu kebebasan untuk mengatasi konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon.

“Salah satu keberhasilan Netanyahu adalah pemilu AS. Dia berdoa agar Trump menang yang menurutnya akan memberinya kebebasan bergerak,” kata Rahat. “Ini memungkinkan dia melakukan apa yang dia cita-citakan,”

Sementara itu, mantan kepala staf dan pengamat politik Netanyahu, Aviv Bushinsky, mengatakan hal serupa.

“Pengalamannya [Netanyahu] “Dengan Partai Republik, hal ini sangat baik… tidak seperti Partai Demokrat yang lebih keras dalam hal ini,” kata Bushinsky.

AFP menyebutkan, selama 17 tahun berkuasa di Israel, Benjamin Netanyahu hanya berhadapan dengan satu pemimpin AS dari Partai Republik, yakni Donald Trump.

Selama masa jabatannya, Trump juga mengambil beberapa langkah yang meningkatkan posisi Netanyahu di Israel. Trump juga mengubah beberapa kebijakan lama AS mengenai Israel, konflik negara tersebut dengan Palestina, dan kawasan sekitarnya.

Yang diketahui, Trump memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, dan mengawasi normalisasi hubungan ketiga negara Arab tersebut dengan Israel.

Trump juga menarik diri dari perjanjian nuklir penting dengan musuh bebuyutan Israel, Iran, dan menerapkan kembali sanksi ekonomi yang keras terhadap republik Islam tersebut.

Sementara itu, dengan Joe Biden yang masa jabatannya akan segera berakhir, Netanyahu memiliki hubungan yang lebih dingin meski politisi senior tersebut mengaku sebagai pendukung kuat Israel.

Berbeda dengan Trump, Biden memperingatkan Netanyahu agar tidak menyerang fasilitas produksi minyak dan nuklir Iran.

Trump dan Netanyahu juga memiliki hubungan pribadi yang dekat. Mantan presiden AS itu bahkan pernah sesumbar soal hubungan ini beberapa waktu lalu.

“Kami memiliki hubungan yang sangat baik,” kata Trump pada rapat umum di Georgia. “Kami akan bekerja sama dengan mereka secara erat.”

Menurut Bushinsky, hal tersebut jauh melebihi kekhawatiran yang mungkin muncul jika Trump memenangkan Pilpres AS 2024.

“Saya pikir Netanyahu bersedia mengambil risiko atas keragu-raguan Trump,” kata Bushinsky.

Trump sendiri disebut-sebut populer di kalangan warga Israel. Dalam survei yang dilakukan Institut Kebijakan Luar Negeri Regional Mitvim Israel pada bulan September, 68 persen responden melihat Trump sebagai calon presiden AS yang paling sesuai dengan kepentingan Israel.

Sementara itu, hanya 14 persen yang memilih Kamala Harris padahal perempuan keturunan Asia itu juga menyatakan dukungannya terhadap Israel.

Di sisi lain, warga Palestina merasa tidak ada yang lebih baik di antara kedua kandidat Pilpres AS 2024. Akademisi politik dan jajak pendapat, Khalil Shikaki menilai, warga Palestina tidak mempercayai Trump dan Harris.

“Warga Palestina tidak mempercayai salah satu kandidat dan tidak melihat banyak perbedaan di antara mereka,” kata Shikaki.

(AFP/akhir)



Exit mobile version