Bandung, Pahami.id –
Polisi mengklaim bahwa mereka belum menerima laporan dari korban yang mengaku telah menerima melecehkan A dokter Selama pemeriksaan kebidanan di Garut Regency, Jawa Barat.
“Tidak seorang pun atau korban melaporkan insiden itu tetapi polisi distrik Garut dan polisi distrik Jawa Barat segera membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini,” kata Kepala Polisi Garut AKBP M Dawn Gemilan, Selasa (15/4).
Dawn mengatakan bahwa meskipun tidak ada yang melaporkan, partainya telah melakukan penyelidikan dalam kasus ini yang dipersenjatai dengan informasi virus.
“Tadi malam virus terjadi di Garut di klinik swasta oleh Kara, salah satu dokter dengan dugaan pelecehan seksual awal MF terhadap pasiennya,” katanya.
Sebagai hasil dari penyelidikan sementara, video virus di media sosial berlangsung di Harsa’s Clinic, Garut Regency pada Juni 2024.
“Data sementara yang kami peroleh terjadi pada 20 Juni 2024 hingga sekitar sepuluh bulan yang lalu, ini masih dieksplorasi,” katanya.
Tim dari kantor polisi Garut juga memeriksa klinik yang merupakan tempat pelecehan seksual oleh dokter. Tetapi polisi tidak menemukan keberadaan dokter yang dipermasalahkan, pelecehan seksual.
“Meskipun dokter tidak berlatih tiga hari,” katanya.
Sementara itu, kasus ini juga menjadi perhatian Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat III Ahmad Sahroni. Dalam postingnya di akun Instagram -nya, kasus gangguan telah dilaporkan selama beberapa bulan terakhir, tetapi tidak ada yang mengikuti.
Identitas saku, berburu pelaku
Sementara itu, Kepala Investigasi Polisi AKP Joko, Identitas ditemukan oleh para penyelidik setelah memeriksa tempat kejadian pada hari Senin (4/14) malam.
“Kami telah menyewa identitas pelaku, sementara kami mencari mereka yang merasakan korban,” katanya kepada wartawan pada hari Selasa (15/4).
Selain itu, Joko mengatakan bahwa pejabat lapangan juga berburu untuk tersangka pelaku.
“Kami mencari. Kebijaksanaan kami harus menjamin 1×24 jam, untuk melakukan penyelidikan,” katanya.
“Untuk saat ini kita masih mencari, meskipun identitas pelaku adalah saku,” katanya.
Sebaliknya, Joko memohon kepada korban untuk segera melaporkan insiden gangguan untuk memfasilitasi proses investigasi. Alasannya adalah, ia mengakui bahwa tidak ada laporan yang diterima sehubungan dengan insiden tersebut.
“Kami juga membuka hotline yaitu korban, silakan laporkan. Saat ini kami masih menyelidiki, dan kami telah membuat tim gabungan dari polisi regional dan orang Polandia untuk menyelidiki kasus virus,” katanya.
Sebelumnya, anggota DPR Ri Ahmad Sahroni mendesak para pemain untuk segera ditangkap. Melalui akun Instagram pribadi, Sahroni meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan terhadap pelecehan dokter kandungan di Garut.
Dari unggahan Sahroni, informasi diperoleh jika kasus pelecehan dokter ini telah dilaporkan selama beberapa bulan terakhir, tetapi tidak ada yang mengikuti.
(CSR/ISN)