Site icon Pahami

Berita Bela Palestina, Geng Pemuda ‘Iron 17’ Mesir Geruduk Kantor Pemerintah

Berita Bela Palestina, Geng Pemuda ‘Iron 17’ Mesir Geruduk Kantor Pemerintah


Jakarta, Pahami.id

Sekelompok anak muda menempati kantor keamanan negara bagian di Mesir Pada hari Jumat (12/25) malam di pertahanan Palestina.

Kelompok itu menelepon “Iron 17” yang menyerang markas keamanan negara bagian di kantor polisi Ma’asara, Helwan, dan menahan beberapa staf selama berjam -jam.

Tindakan semacam ini adalah yang pertama sejak Presiden Abdel Fattah al-Sisi meningkat menjadi kekuatan kekuasaan pada tahun 2013. Tindakan ini mencerminkan kemarahan publik atas sikap pemerintah al-Sisi atas situasi di Gaza Strip, Palestina.


Dilaporkan dari Mata Timur Tengah (Mee), Sejak Israel menduduki perbatasan Rafah pada Mei 2024, krisis kemanusiaan di Gaza telah memburuk. Lusinan orang, terutama anak -anak, meninggal karena kelaparan dan beberapa orang lain menderita kekurangan makanan.

Warga berulang kali mendesak pemerintah Mesir untuk membuka kembali perbatasan Rafah, yang menghubungkan Palestina, sehingga bantuan kemanusiaan akan masuk kembali. Namun, pemerintah al-Sisi berada di luar kendali sampai ratusan warga Gazaan meninggal kelaparan.

Mesir marah. Mereka menganggap rezim al-Sisi untuk berperang melawan Israel dan Amerika Serikat.

Kemarahan penduduk telah diperburuk oleh pengakuan Gubernur Sinai Utara Khaled Megawer bahwa Mesir tidak dapat membuka kembali Rafah karena ditentang oleh Amerika Serikat.

Penduduk yang cakap pada akhirnya menargetkan gedung pemerintah Mesir, termasuk perwakilan Mesir di seluruh dunia.

Dilaporkan dari Posting YerusalemBeberapa pengunjuk rasa juga menduduki gedung kedutaan Mesir di London pada hari Sabtu (26/7) untuk Sue Cairo “menghentikan pengepungan” dan membuka perbatasan Rafah.

Di Jerman, ratusan orang juga berkumpul di luar kedutaan Kairo di Berlin pada hari Jumat untuk mendesak Mesir untuk membuka Rafah sehingga bantuan dapat memasuki Gaza.

Pada hari Rabu (7/23), beberapa pengunjuk rasa juga berkumpul di dekat kedutaan Mesir di Beirut, Lebanon, untuk mendesak pemerintah Mesir untuk membuka kembali perbatasan Rafah.

Aktivis membawa berbagai spanduk yang sebagian besar membuat pemerintah al-Sisi menyadari bahwa Gaza benar-benar membutuhkan bantuan sesegera mungkin.

Invasi Israel ke Gaza Strip, Palestina, kini telah menewaskan lebih dari 59.800 orang. Mereka tidak hanya mati karena mereka diserang, tetapi juga karena kelaparan blokade kejam Negara Zionis.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 100 orang terbunuh oleh kekurangan makanan. Dari jumlah tersebut, lebih dari 80 dari mereka adalah anak -anak.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa 900 ribu anak di Gaza sekarang kelaparan, sementara 70 ribu lainnya menunjukkan gejala kekurangan makanan.

(BLQ/DNA)


Exit mobile version