Site icon Pahami

Berita Beda Keuntungan Negara Partner dan Negara Anggota Tetap BRICS


Jakarta, Pahami.id

Indonesia telah resmi menjadi negara mitra atau partner forum ekonomi Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).

Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia, Jose Antonio Morato Tavares, mengatakan kepada media Rusia TASS bahwa Indonesia telah menerima undangan BRICS untuk menjadi negara mitra.

“Ya [kami telah menerima undangan]. Ini merupakan perkembangan yang positif. “Sekarang kami telah menjadi negara mitra BRICS,” kata Jose TASSRabu (20/11).


Menteri Luar Negeri RI Sugiono sebelumnya mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Roy Soemirat menjelaskan, Indonesia kini menjadi negara peminat.

Masih ada beberapa kategori keanggotaan yang harus dilewati untuk memperoleh keanggotaan penuh BRICS. Kategorinya sendiri meliputi negara peminat, calon negara anggota BRICS (calon negara anggota BRICS), negara anggota BRICS yang diundang (negara anggota BRICS yang telah menerima undangan), dan negara anggota BRICS (anggota tetap BRICS).

Bersamaan dengan itu, Roy menyampaikan bahwa tujuan utama Indonesia adalah menjadi anggota tetap BRICS.

Apa perbedaan manfaat yang diperoleh negara mitra dan negara anggota tetap BRICS?

Perbedaan antara negara anggota tetap dan negara mitra BRICS terletak pada tingkat keterlibatan, kekuatan pengambilan keputusan, dan kedalaman kerja sama.

Laporan dari Fokus Malaysianegara anggota tetap atau penuh mempunyai pengaruh besar dalam pengambilan keputusan dan berperan langsung dalam menentukan agenda dan kebijakan BRICS.

Anggota masih dapat berpartisipasi dalam pertemuan puncak tingkat tinggi, di mana keputusan penting mengenai kerja sama ekonomi, tata kelola internasional, dan strategi politik diputuskan.

Anggota penuh juga memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap lembaga-lembaga BRICS seperti New Development Bank (NDB) dan Contingent Reserve Arrangement (CRA). Mereka dapat membentuk kebijakan dan proyek yang didanai oleh lembaga-lembaga tersebut.

Anggota tetap BRICS juga mendapatkan manfaat dari perdagangan, investasi, dan kerja sama ekonomi yang lebih mendalam dengan anggota lain seperti dengan membuat perjanjian perdagangan preferensial atau proyek infrastruktur bersama.

Anggota penuh juga memiliki pengaruh strategis dalam pengambilan kebijakan mengenai isu-isu global, seperti reformasi keuangan, kebijakan perubahan iklim dan negosiasi geopolitik.

Selain itu, anggota penuh memiliki keselarasan diplomatik dan politik yang lebih besar sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan inti, sehingga memungkinkan mereka untuk menyelaraskan diri dengan negara-negara besar dan mendukung reformasi di lembaga-lembaga global seperti Dana Moneter Internasional atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sementara itu, negara-negara mitra BRICS tidak memiliki hak suara atau pengaruh besar terhadap keputusan dan kebijakan internal BRICS. Mereka mempunyai kekuasaan yang terbatas dalam mengambil keputusan.

Meskipun mereka tidak memiliki akses terhadap inisiatif ekonomi dan pembangunan, negara-negara mitra masih dapat memperoleh manfaat dari kerja sama dalam proyek-proyek tertentu, investasi, dan mendapatkan akses terhadap sumber daya seperti pembiayaan dari NDB untuk proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan.

Negara-negara mitra dapat secara fleksibel berpartisipasi dalam BRICS tanpa harus memikul tanggung jawab atau kewajiban yang dibebankan kepada anggota tetap.

Negara-negara mitra juga dapat bekerja dengan anggota BRICS pada isu-isu tertentu seperti perdagangan atau penelitian, namun tidak terikat oleh komitmen politik.

(blq/dna)


Exit mobile version