Jakarta, Pahami.id —
resmi Korea Utara dikatakan sibuk mencari cara untuk mengatasi obesitas yang dialami para pemimpin puncaknya, Kim Jong Un.
Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) mengklaim Kim Jong Un baru-baru ini mengalami kenaikan berat badan yang signifikan lagi, sehingga menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Dalam pertemuan tertutup dengan parlemen pada Senin (29/7), NIS menyebutkan berat badan Kim Jong Un diperkirakan akan meningkat menjadi 140 kilogram setelah mengalami penurunan berat badan dan akan terlihat lebih kurus pada tahun 2021.
Menurut pejabat parlemen Korea Selatan yang membocorkan isi pertemuan tersebut, Lee Seong Kweun, NIS mengatakan, akibat kenaikan berat badan, Kim Jong Un kini menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.
Lee mengatakan NIS menyatakan Kim Jong Un memang sudah menunjukkan gejala tekanan darah tinggi dan diabetes sejak ia berusia awal 30-an.
Selama ini Kim Jong Un juga memiliki sejarah sebagai perokok aktif dan peminum berat. Keluarga diktator juga memiliki riwayat penyakit jantung.
Dikutip Berita ABCNIS meyakini obesitas yang dialami Kim Jong Un disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol, merokok, dan stres.
NIS juga mengaku menerima informasi intelijen bahwa para pejabat Korea Utara sedang sibuk mencari pengobatan baru dari luar negeri untuk Kim Jong Un, terutama untuk penyakit darah tinggi dan diabetes yang dideritanya.
Kesehatan Kim Jong Un selalu menjadi perhatian karena banyak yang penasaran dengan masa depan dinasti Kim di Korea Utara. Sejauh ini Kim Jong Un belum secara resmi menunjuk penggantinya.
Meski begitu, NIS yakin Kim Jong Un sedang mempersiapkan putrinya, Kim Ju Ae, untuk menjadi penerusnya di masa depan.
Selain Kim Ju Ae yang baru berusia 11 tahun, adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong juga digadang-gadang menjadi calon kuat pemimpin tertinggi Korea Utara di masa depan.
(rds)