Makassar, Pahami.id –
Pita Banci diduga menyusup ke ingin bergabung dengan jalan untuk menyambut peringatan ke -80 Republik Indonesia Kota ParepareSulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Sejumlah pejabat SATPOL PP juga pindah untuk melarang kelompok transvestit yang diduga tidak mendaftar sebagai peserta berjalan. Rekaman video anggota Unit Polisi Layanan Publik (SATPOL) di Parepare City, Sulawesi Selatan melarang sekelompok orang yang lebih baik yang ingin bergabung dengan peringatan 80 tahun Republik Indonesia sebagai virus di media sosial.
Dalam video melingkar, beberapa wali terlihat mengenakan berbagai pakaian Bugis Makassar tradisional dan beberapa area di Indonesia berada di jalur para peserta.
Namun, ketika mereka hadir di depan ribuan orang, pejabat PP Satpol segera melarang orang transvestan untuk berpartisipasi sebagai peserta pada 17 Agustus.
Kepala Satpol Parepar Ulfa Lanto mengatakan orang -orang Transvest tidak terdaftar sebagai peserta di tanggal 17.
“Berdasarkan informasi dari Komite Implementasi bahwa orang TransVest tidak terdaftar dan tidak memiliki nomor peserta,” kata Ulfah Cnnindonesia.comSabtu (8/16).
Acara Gerakan 17 -S diadakan pada hari Kamis (8/14) untuk menyambut peringatan 80 tahun Republik Indonesia, diikuti oleh beberapa elemen komunitas dari berbagai kelompok. Namun, katanya, kelompok waria tidak terdaftar sebagai peserta.
“Garis waria menyusup ke tengah garis, menyebabkan keluhan dari peserta lain,” katanya.
Sebagai hasil dari keluhan ini, kata Ulfah, staf Satpol PP yang berada di lokasi segera membubarkan orang -orang.
Ketika proses pembubaran harus dilakukan, ia melanjutkan, ada pertengkaran dengan seorang perwira yang ingin membubarkan orang -orang yang lebih baik.
“Oleh karena itu, kami bertanggung jawab atas keamanan mengambil tindakan tegas untuk menghapus wali dari peserta lain,” Ulfa menjelaskan.
(Mir/anak -anak)