Makassar, Pahami.id —
bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatanakibat hujan deras yang turun sejak Kamis (19/12) kemarin.
Akibat bencana ini, sebanyak 10 rumah rusak akibat longsor, satu rumah tersapu arus banjir, kemudian tanggul sungai jebol dan jembatan gantung penghubung Kampung Soga dan Kampung Mariorilau tersapu. oleh arus.
“Iya, satu rumah warga hanyut dan satu orang dilaporkan hilang, kemudian terjadi juga longsor, 10 rumah rusak,” kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo kepada CNNIndonesia.comSabtu (21/12).
Amson menjelaskan, banjir dan tanah longsor terjadi di Kecamatan Lalabata, Kecamatan Donri-Donri, Kecamatan Ganra, Kecamatan Liliriaja, Kecamatan Marioriwawo, Kecamatan Lilirilau, dan Kecamatan Marioriawa.
“Wilayah terdampak ada tujuh kelurahan, empat kelurahan, dan 13 desa,” ujarnya.
Banjir dan longsor ini terjadi akibat meluapnya sungai-sungai di sekitar Kabupaten Soppeng yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) seperti Sungai Lawo, Sungai Walannae, Sungai Pajalesang, Sungai Paddangeng, Sungai Sero, Sungai Langkemme.
Hujan deras terjadi sejak Kamis 19 Desember lalu, sungai meluap sehingga menyebabkan banjir di beberapa desa dan akibat hujan deras tersebut terjadi tanah longsor di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, ujarnya.
“Barang hilang masih dalam pendataan. Kemudian ada laporan yang menyebutkan satu warga hingga saat ini belum ditemukan dan tim gabungan sedang berupaya mencari korban,” imbuhnya.
(Rabu/Minggu)