Site icon Pahami

Berita Banjir Bandang Sumbawa, 25 Ha Lahan Pertanian dan 600 Warga Terdampak


Jakarta, Pahami.id

Ratusan warga dan puluhan hektar lahan pertanian terdampak Banjir bandang di Kabupaten SumbawaProvinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (21/2).

Saat ini BPBD Sumbawa masih melakukan asesmen atau pendataan dampak banjir bandang di wilayah tersebut.

“Kami masih melakukan pendataan dampak bencana. Personel juga sudah dikerahkan ke lokasi bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa M Nurhidayat, Kamis (22/2).


Ia mengatakan, berdasarkan laporan sementara, banjir bandang menerjang ratusan rumah dan merendam puluhan hektar lahan pertanian di Distrik Buer dan Alas.

Luas lahan pertanian yang terdampak banjir mencapai 25 hektare. Sedangkan yang terdampak mencapai lebih dari 600 orang, ujarnya.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Ia mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada Rabu (21/2) melanda empat desa, yakni Desa Kalabeso, Desa Jurumapin, Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer, dan Desa Marente, Kecamatan Alas.

Banjir bandang juga menyebabkan putusnya dua jembatan, yaitu jembatan penghubung Dusun Merente Loka dan Dusun Merente. Jembatan penghubung Kampung Kalabeso dengan Kampung Labuhan Burung, Distrik Buer, ”ujarnya.

Dikatakannya, Rabu kemarin sekitar pukul 14.15 Wita, hujan deras turun di wilayah Hulu Kabupaten Sumbawa sehingga menyebabkan bantaran sungai di Kecamatan Buer hingga muara sungai di Kecamatan Alas, Desa Merente. Pukul 17.00 Wita terjadi luapan air yang mengakibatkan banjir dan merendam tiga desa di Kecamatan Buer.

Selain itu juga merendam rumah warga Kampung Merente Distrik Alas, ujarnya.

Nurhidayat mengatakan, situasi banjir kini sudah mulai surut dan sebagian warga sudah membersihkan rumahnya. Pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Daerah untuk penanganan lebih lanjut dan pendistribusian logistik.

Ia meminta seluruh masyarakat terus waspada, sebab sebagian besar wilayah NTB terpantau memasuki musim hujan 2023/2024, bahkan ada pula yang masih dalam masa pancaroba.

Masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, ujarnya.

(Antara/anak-anak)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version