Site icon Pahami

Berita Banjir 6 Hari Semarang Renggut 2 Nyawa, Rekayasa Cuaca Baru Dilakukan

Berita Banjir 6 Hari Semarang Renggut 2 Nyawa, Rekayasa Cuaca Baru Dilakukan


Jakarta, Pahami.id

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mencoba merekayasa (memodifikasi) cuaca di kota tersebut semarang dan sekitarnya untuk mengatasinya banjir selama beberapa hari yang memakan korban jiwa 2 orang warga.

“Saya terus berkoordinasi dengan Pusat (BMKG dan BNPB) Bidang Teknik Cuaca,” ujarnya Di antaraSenin (27/10).

Menurut dia, rekayasa cuaca dinilai perlu karena dalam enam hari terakhir wilayah Semarang, Demak dan sekitarnya terus diguyur hujan dengan intensitas sedang dan tinggi.


Mantan Kapolda Jateng ini juga menyinggung rencana jangka panjang penanganan banjir di Semarang. Luthfi mengaku, saat ini pemerintah sedang mengerjakan tanggul laut raksasa yang menghubungkan Semarang-Demak, serta sedang mengerjakan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan.

“Ada dua kolam yang bisa menampungnya, mudah-mudahan awal tahun 2026 selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Genuk Pranyoto mengatakan, banjir di wilayahnya sudah memasuki hari keenam, meliputi Kecamatan Gebangsari, Genuksari, Muktiharjo lor, Terboyo Wetan, dan Trimulyo.

“Titik tertinggi banjir ada di depan RSI Sultan Agung yang tingginya mencapai 80 cm. Terdapat 27 pompa yang tersebar di beberapa sungai.

Ia bersama dinas terkait dan seluruh camat terus berupaya menangani dan menyiapkan antisipasi jika terjadi peningkatan air yang kini mulai surut.

“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi (Banjir, Red.) Karena BMKG memperkirakan akan turun hujan lagi. Insya Allah siap, kita siap menghadapi musim hujan,” ujarnya.

Banjir mulai surut

Sementara itu, banjir di jalur Kaligawe Pantura, Semarang, mulai surut. Pengendara sepeda motor mulai berani menghadapi air yang menggenangi jalan nasional.

Kapolres Genuk Rismanto mengatakan, ketinggian air di jalur Pantura Semarang depan RSI Sultan Agung sudah surut hingga 30 cm. Situasi ini membuat pengendara sepeda motor kini bisa melintas kembali.

Kondisi jalan di Jalan Raya Pantura, depan RSI Sultan Agung, ketinggian airnya menurun. Ketinggiannya mencapai 20-30 sentimeter, kata Rismanto mengutip Detikcom.

Sebuah kendaraan yang melewati air banjir Kaligawe menghantam air banjir di sisi kanan dekat pembatas jalan yang airnya tidak terlalu tinggi. Rismanto mengimbau pengendara sepeda motor berhati-hati karena banyak jalan berlubang.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD BPBD Semarang Endro Pudyo Martanto menambahkan, seluruh pompa yang ada sudah dioptimalkan untuk menyedot air banjir.

“Kalau bicara pompa, saya bilang semuanya mulai dioptimalkan. Kalau hanya satu atau dua saja yang tidak beroperasi, itu karena pendinginan,” kata Endro.

Endro mengatakan, ada empat titik utama pengoperasian pompa, yakni di kawasan Pompa Sringin, Terboyo, Tanggang, dan Pasar Waru. Setiap daerah mempunyai jenis, jumlah dan kapasitas pompa yang berbeda-beda.

Di sisi lain, Wali Kota Semarang Agustina Wileng Pramestuti mengingatkan seluruh jajarannya dan masyarakat untuk terus bersiap menghadapi banjir hingga Februari 2026 karena curah hujan diperkirakan masih tinggi.

“Bukan tidak mungkin banjir akan hilang dalam sekejap, karena jumlah air yang dikirim dari hulu masih banyak, namun sedikit demi sedikit dengan sinergi bersama kita bisa mengurangi dampaknya,” ujarnya.

Menurut dia, pompa menjadi faktor utama dalam mempercepat penanganan banjir, namun beberapa kendala teknis masih ditemui di lapangan.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak Rabu (22/10) menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Ribuan rumah terendam banjir, jalan utama lumpuh, dan aktivitas warga terganggu akibat hujan deras yang terus menerus.

BPBD Kota Semarang mencatat 38.180 orang terdampak banjir. Sebanyak 4.265 orang berasal dari Kecamatan Genuk dan 33.915 orang dari Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan.

Tak hanya itu, banjir juga menewaskan dua warga. Korban pertama adalah seorang pekerja yang sedang membersihkan sampah di kolam retensi. Korban kedua adalah seorang anak yang sedang bermain air meluap.

(tim/dal)


Exit mobile version