Site icon Pahami

Berita Balita Luka Diduga Digigit di Daycare, Orang Tua Lapor Polisi

Berita Balita Luka Diduga Digigit di Daycare, Orang Tua Lapor Polisi


Surabaya, Pahami.id

A anak-anak 1 tahun dengan cedera awal J pada wajah, telinga, punggung dan lengan yang diduga disebabkan oleh gigitan pasangannya saat pengasuhan anak atau pengasuhan anak di Medokan Ayu, Surabaya.

Peristiwa itu terjadi pada 4 Juni 2025. Ayah korban, SR, mengatakan bahwa hari itu berjalan seperti biasa, dia dan istrinya membawa J ke pengasuhan anak sekitar pukul 06.10 WIB. Mereka telah mempercayakan perawatan anak -anak mereka di tempat itu sejak Desember 2024.

“Anak saya disimpan dalam pengasuhan anak, seperti biasa dalam kondisi mengantuk, saya mengambil diri saya dan saya menyerahkannya kepada pengasuh,” kata SR pada hari Jumat (8/15).


SR mengatakan bahwa ketika kedatangan di lokasi, J ditempatkan di kamar untuk tidur dengan anak 2,5 tahun satu tahun yang hanya disimpan di sana selama dua hari. Pengasuh memastikan bahwa keduanya tertidur sebelum meninggalkan ruangan.

Namun, sekitar satu jam kemudian pada 07.15 WIB, J terdengar keras dari ruangan. The Guardian untuk memeriksa dan menemukan anak kecil itu menangis dengan gigitan di wajahnya.

“Mbak F (pengasuh) segera melihat J di kamar dan menemukan J digigit oleh seorang teman baru,” katanya.

Luka yang dialami J disebut cukup serius. Staf penitipan anak hanya melakukan pertolongan pertama dengan membersihkan luka dan menerapkan trombopop.

Perawatan hari itu kemudian menghubungi ibu korban, mengirim foto J dan menjelaskan kronologi. Tapi SR mengaku curiga terhadap foto J yang dikirim agar terlihat seperti dia diberi filter, jadi lukanya tidak terlalu buruk.

“Saya juga diberi foto putra saya yang terluka tetapi kamera tampaknya disaring sehingga bekas luka tidak terlihat buruk,” katanya.

Merasa tidak yakin dengan penanganan pengasuhan anak, pada pukul 07.56 WIB, SR segera membawa anaknya dan membawa J ke dokter. Di ruang perawatan, anaknya histeris ketika luka dibersihkan. Dokter kemudian memberikan kasa steril, antibiotik resep, obat penghilang rasa sakit dan salep.

“Ketika membersihkan luka anak itu, perawat mengatakan bahwa anak saya mengalami trauma dengan berteriak ketika dia dibersihkan,” kata Sr.

Pada sore hari, Daily Care memberi orang tua jumlah anak yang dicurigai menggigit J. Ketika dihubungi, orang tua menyangkal tuduhan itu dan mengatakan anak -anak mereka hanya memiliki sejumput.

“Saya menelepon orang tua itu dan marah, orang tua tidak percaya anak -anak mereka melakukannya, dia mengatakan putranya hanya melarikan diri dan bersemangat dengan mencubitnya,” katanya.

Perselisihan telah dipanaskan. SR mengatakan perawatan harian diduga mengabaikan anak -anak dan tidak memiliki CCTV. Dia mempertimbangkan jawaban kepada pemilik Daily Care seolah -olah itu adalah kelangsungan hidup.

“Saya memanggil pemilik penitipan anak untuk penjelasan.

Tidak hanya itu, SR juga kecewa karena perawatan harian terkesan untuk melepaskan tanggung jawab karena dia tidak meminta situasi J setelah insiden itu.

“Partai itu melaporkan untuk tidak meminta kondisi anak saya dan sibuk membela diri. Laporan itu juga mengatakan bahwa jika anak yang berbahaya akan dibebaskan, dan mengundang saya jika itu tidak lagi tepat, dia tidak bisa meninggalkannya untuk perawatan setiap hari,” katanya.

Situasi J terus memburuk di malam hari. Dia demam dan dibawa ke ruang gawat darurat. SR kemudian meminta sertifikat medis tentang kondisi putranya.

Keesokan harinya, SR melaporkan kepada polisi distrik Jawa Timur karena diduga mengabaikan pengawasan anak -anak. Laporan ini terdaftar dengan LP/B/789/VI/2025/Polisi Distrik Java Timur.

“Hari berikutnya saya melaporkan ke Polda yang meminta divisum juga, jadi otopsi adalah H+2 setelah insiden itu, ketika otopsi difoto, ditemukan, saya hanya menyadari, di belakangnya (luka) dan di tangannya ketika saya fokus pada wajah, jadi bagian belakang lengan itu,” katanya.

Kepala Direktorat IV dari Direktorat Polisi Distrik Java Timur, AKBP Ali Purnomo, mengkonfirmasi bahwa partainya menerima laporan itu dan telah memeriksa delapan saksi.

“Dalam Investigasi. Delapan [saksi yang sudah diperiksa]”Kata Ali.

(FRD/FEA)


Exit mobile version