Berita Badan PBB Pecat Staf yang Diduga Terlibat dalam Serangan di Gaza

Jakarta, Pahami.id —

Lembaga bantuan PBB yang beroperasi di Gaza mengakhiri kontrak dengan beberapa personel yang dicurigai terlibat dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan pihak berwenang Israel memberikan informasi bahwa beberapa stafnya ikut serta dalam serangan itu.

Investigasi telah diluncurkan dan mereka yang terlibat dimintai pertanggungjawaban “termasuk melalui penuntutan pidana”. Langkah ini diambil untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Investigasi tersebut disambut baik oleh Kementerian Luar Negeri Israel.

“Penting bagi UNRWA untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap aktivitas Hamas dan elemen teroris lainnya di dalam jajarannya untuk memastikan aktivitas kemanusiaan organisasi tersebut tidak dieksploitasi,” kata mereka, seperti dilansir CNN.

Serangan tanggal 7 Oktober merupakan serangan Hamas di Israel selatan. Dalam serangan tersebut sedikitnya 1.200 orang tewas dan 250 orang diculik.

Tuduhan terhadap UNRWA muncul ketika Amerika mengumumkan bahwa mereka “menunda pendanaan tambahan” untuk badan tersebut.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk “menekankan perlunya penyelidikan menyeluruh dan cepat mengenai masalah ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Sementara itu, Lazzarini mengaku terkejut dengan tudingan tersebut apalagi lebih dari 2 juta warga Gaza bergantung pada bantuan UNRWA.

Senator Partai Republik AS Jim Risch menyebut tuduhan itu “konyol

(el/agustus)

[Gambas:Video CNN]