Jakarta, Pahami.id —
badai besar di Kongres jatuh Taiwan tenggara pada Kamis (31/10) waktu setempat, menewaskan 1 orang dan melukai 73 lainnya.
Menurut informasi dari Emergency Operations Center (CEOC) Taiwan, salah satu orang yang meninggal akibat badai ini adalah seorang nenek berusia 56 tahun.
Dia dilaporkan meninggal karena tertimpa pohon saat berkendara di sekitar kawasan Nantou tengah.
Menurut peramal cuaca dari Badan Cuaca Pusat Taiwan, Chang Chun-yao, Topan Kongrey merupakan topan terburuk yang melanda Taiwan sejak tahun 1996.
Saat itu, kata dia, juga terjadi badai hebat bernama Herba Tufan.
Dilaporkan CNNTopan Kong-rey awalnya bergerak dari Filipina menuju Taiwan pada Rabu (30/10) dengan kecepatan 200 kilometer per jam.
Topan Kongrey sebenarnya sempat melemah sebelum menghantam Taiwan. Namun kecepatannya kembali meningkat saat memasuki wilayah Taiwan.
Saat melanda Taiwan, badai Kongrey langsung menimbulkan hujan lebat yang memicu banjir dan tanah longsor.
Pemerintah Taiwan pada hari Rabu juga memperingatkan warganya tentang datangnya Topan Kongrey.
Saat itu, Taiwan meminta masyarakatnya waspada dan bersiap karena badai akan menerjang mereka.
Akibat badai ini, pemerintah Taiwan harus mengevakuasi 8.600 warganya dari rumahnya.
Menurut CEOC, pemerintah Taiwan juga telah menyiapkan 34.000 tentara untuk tindakan tanggap darurat.
Selain itu, pemerintah Taiwan juga meminta sekolah, kantor, dan bandara beroperasi.
Akibatnya, sebanyak 500 penerbangan termasuk 300 penerbangan internasional di bandara Taiwan terpaksa dibatalkan.
Namun saat itu layanan kereta kecepatan tinggi masih diperbolehkan beroperasi dalam jumlah terbatas.
Topan Kongey merupakan topan ketiga yang melanda Taiwan pada tahun 2024. Sebelumnya, Taiwan juga pernah dilanda Topan Gaemi pada Juli dan Topan Krathon pada Oktober lalu.
(gas/bac)