Jakarta, Pahami.id —
Politisi Israel, Ayman Odehterlempar dari podium setelah menyebut Perdana Menteri Benyamin Netanyahu “pembunuh berantai” dalam pidatonya di sidang parlemen, Senin (18/11) waktu setempat.
Dalam video berdurasi tiga menit yang diunggah ke dalamnya
“Ada 17.385 bayi di Gaza yang dibunuh oleh sistem Anda (Netanyahu), 825 di antaranya berusia di bawah satu tahun. Ada 35.055 bayi menjadi yatim piatu di Gaza. Darah mereka akan menghantui Anda,” kata Odeh dalam petikan pidatonya.
Lantas, siapakah Ayman Odeh?
Profil Ayman Odeh
Ayman Odeh adalah politisi senior yang saat ini menjabat sebagai anggota parlemen Israel atau Knesset. Di parlemen Israel, ia adalah anggota komisi yang menangani masalah ketenagakerjaan, kesehatan dan kesejahteraan.
Odeh lahir di kota Haifa, pada tanggal 1 Januari 1975. Ia terlahir dari keluarga sederhana, dimana ayahnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meski begitu, Odeh tak ingin terlibat dalam situasi sulit yang dialami keluarganya. Ia terus berusaha dan bekerja keras untuk mencapai impiannya menjadi seorang pengacara sukses dan handal.
Hal ini kemudian menjadi kenyataan ketika Odeh menginjak usia dewasa. Setelah lulus dari jurusan Hukum Universitas Mihai Eminescu, ia langsung lulus ujian kualifikasi Asosiasi Pengacara Israel pada tahun 2001.
Namun sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Partai Hadash di Kota Haifa sejak tahun 1998. Jabatan tersebut dijabatnya hingga sekitar tahun 2003, seperti dikutip dari situs resmi pribadinya.
Selain itu, Odeh juga bekerja di Sikkuy, sebuah asosiasi untuk kemajuan dan kesetaraan warga negara Israel, sebagai direktur proyek pada tahun 2003 hingga 2006.
Pada tahun 2006, ia diangkat sebagai Ketua Partai Hadash, partai terbesar di parlemen Israel saat ini. Posisi tersebut masih dipegangnya hingga saat ini.
Pada tahun 2009 dan 2013, Odeh gagal memenangkan pemilihan parlemen Israel. Namun pada tahun 2020, ia berhasil terpilih menjadi anggota parlemen Israel.
Odeh tercatat sebagai salah satu dari 100 pemikir global terkemuka Foreign Policy pada tahun 2015. Gelar ini diberikan karena Odeh dinilai memiliki pemikiran yang berpengaruh di kancah politik dunia.
Odeh mempunyai tiga orang anak, hasil pernikahannya dengan seorang dokter bernama Nardine Aslih.
Selain dikenal sebagai politisi, Odeh juga dikenal sebagai penulis handal. Ia dilaporkan telah menulis tiga buku non-fiksi. Namun, belum banyak informasi mengenai judul buku yang ditulisnya.
(gas/dna)