Medan, Pahami.id –
Program Makanan Bergizi Gratis (Nyonya) di SMP Negeri 3 Medan, Sumatera Utara (Sumut) menjadi sorotan. Dari ribuan paket yang dibagikan, ratusan di antaranya harus dikembalikan karena menu ayam gorengnya mengeluarkan bau busuk dan dianggap tidak layak untuk dikonsumsi.
Sebuah rekaman video yang memperlihatkan menu MBG yang tidak sesuai di SMP Negeri 3 Medan viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat para siswa tidak menyantap makanan yang dibagikan, hingga akhirnya ratusan paket dikembalikan ke dapur SPPG.
Kepala SMP Negeri 3 Medan Bisri Batubara membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa berbau MBG itu terjadi pada Jumat (10/10). Dari 1.050 paket MBG yang didistribusikan, 350 di antaranya berbau tidak sedap.
“Bukan nasinya basi, tapi ayamnya kecil, kami perkirakan sudah tidak layak pakai,” kata Bisri, Kamis (16/10).
Makanan yang berbau akhirnya dikembalikan ke dapur SPPG (Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi). Kemudian dapur SPPG segera menggantinya dengan makanan kering seperti roti, telur, susu dan buah-buahan agar tetap dapat dibagikan kepada siswa di hari yang sama.
“Makanannya dikembalikan ke dapur SPPG, setelah itu langsung diganti dengan makanan kering antara lain roti, telur, susu, dan buah-buahan, jadi masalahnya hanya 350 paket dan langsung diganti hari itu juga,” ujarnya.
Diakui Bisri, kejadian tersebut merupakan kejadian pertama sejak sekolahnya menerapkan program MBG sekitar sebulan lalu. Sejauh ini pendistribusiannya berjalan lancar dan mendapat respon positif dari mahasiswa.
“Ini kejadian baru, kebetulan kami baru sebulan menerima MBG dan berjalan dengan baik. Anak-anak mengaku MBG bermanfaat dan sejauh ini mereka suka dengan makanannya,” jelas Bisri.
Meski sempat viral, Bisri berharap program MBG tetap berjalan karena dinilai sangat membantu mahasiswa. Menurut dia, kejadian tersebut hanya kesalahan teknis yang segera diperbaiki oleh pihak pemasok.
“Itu hanya kekeliruan dan sudah diperbaiki, MBG dikelola pihak luar, sekolah kita terima saja, ini program yang bagus karena anak-anak juga membutuhkannya, mudah-mudahan kedepannya tidak terjadi lagi,” ujarnya.
(dal/fnr/dal)