Jakarta, Pahami.id –
Panglima Angkatan Bersenjata Australia Laksamana David Johnston berbicara tentang kemungkinan negaranya mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza, Palestina, seperti yang ingin dilakukan Indonesia.
Dalam jumpa pers Jumat (17/10), Johnston awalnya ditanya apakah Australia akan bekerja sama dengan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.
Pasalnya, Indonesia dan Australia memiliki kerja sama pertahanan yang berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, khususnya di Asia Pasifik. Kerja sama ini tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) yang ditandatangani tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, Johnston mengatakan masih terlalu dini untuk membahas pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.
Dia mengatakan para pemimpin dunia baru-baru ini bertemu di Mesir untuk membahas Gaza. Namun pasca pertemuan tersebut, masih belum jelas bagaimana kesepakatan yang akan diambil terkait Israel dan Palestina yang saat ini sedang melakukan gencatan senjata.
Namun, Australia, katanya, berpartisipasi dalam beberapa perencanaan awal untuk mengkaji pilihan-pilihan Canberra yang dapat berkontribusi dalam mengatasi konflik Timur Tengah ini.
“Saya paham bagi Indonesia hal ini sangat penting, dan Presiden Prabowo telah menyampaikan pernyataan yang sangat penting mengenai dukungan apa yang akan diberikan oleh Indonesia, sehingga kami akan terus berdiskusi dengan seluruh mitra, membangun pemahaman kita tentang apa yang mungkin terjadi,” ujarnya.
“Saya pikir masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum negara mana pun benar-benar memahami hal ini, namun kami akan mengusahakannya, mengumpulkan saran dan memberikan opsi kepada pemerintah kami,” katanya.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah beberapa kali menegaskan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza jika diminta.
Ia mengakui rencana tersebut tidak mudah, namun yakin RI akan mulai mempersiapkan diri.
“Kalau kita minta pasukan penjaga perdamaian, pasukan penjaga perdamaian, Indonesia siap, saya tegaskan kita akan bicara detailnya, ini masih rumit, tidak mudah, tapi kita mulai bekerja,” kata Prabowo.
Prabowo sendiri sudah memerintahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menyiapkan pasukan penjaga perdamaian yang akan ditugaskan ke Gaza. Hal itu disampaikan Wakil Panglima TNI Tandyo Panglima Budi Revita dalam rapat terbatas (RATA) di kediamannya, Minggu (12/10), sebelum berangkat ke Mesir.
Prabowo termasuk di antara pemimpin negara yang menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Kota Sharm El Sheikh, Mesir, pada 13 Oktober.
Dalam pertemuan puncak tersebut, beberapa pemimpin negara menandatangani deklarasi bersama bertajuk “Deklarasi Trump untuk Perdamaian Abadi dan Kemakmuran”.
Deklarasi ini bertujuan untuk memperkuat gencatan senjata di Palestina yang telah dilaksanakan sejak Jumat (10/10), serta memperkuat proses rekonstruksi wilayah yang sebagian besar hancur akibat bombardir Israel.
(BLQ/BACA)