Jakarta, Pahami.id —
tentara Israel dilaporkan mulai mendobrak batasan Suriah untuk pertama kalinya sejak tahun 1974 pada Minggu (12/8). Langkah Israel ini terjadi ketika Suriah dilanda kekacauan politik setelah Presiden Bashar Al Assad digulingkan oleh pemberontak.
Operasi militer Israel ini terjadi tak lama setelah Tel Aviv mengumumkan akan memperkuat kehadiran personelnya di tanah Suriah. Tindakan tersebut diambil sebagai respons terhadap kerusuhan yang sedang berlangsung di Suriah pasca penggulingan Presiden Bashar Al Assad.
Menurut surat kabar Maariv Israel yang dikutip oleh Al Jazeera, Israel mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan melintasi perbatasan Suriah untuk mencegah tentara atau warga sipil negara tersebut mendekati “posisi Israel.”
Sebelumnya, Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, mengatakan Israel harus “membangun garis pertahanan baru berdasarkan garis gencatan senjata tahun 1974” dengan Suriah di Gunung Hermon, yang terletak di Dataran Tinggi Golan.
Sedangkan Dataran Tinggi Golan masih menjadi sengketa antara Suriah dan Israel yang masih diduduki Tel Aviv.
Israel menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan Suriah pada tahun 1967 dan mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1981.
Hingga saat ini, belum jelas apa yang dilakukan gerakan militer Israel di perbatasan Suriah. Juga tidak jelas apakah ada perlawanan dari tentara Suriah karena beberapa tentara dilaporkan meninggalkan tugas mereka dan melarikan diri ke Irak setelah pemberontak mengumumkan berakhirnya rezim Assad.
(rds)