Site icon Pahami

Berita AS Tetapkan Kartel Matahari Venezuela Organisasi Teroris, Seret Maduro

Berita AS Tetapkan Kartel Matahari Venezuela Organisasi Teroris, Seret Maduro


Jakarta, Pahami.id

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mendeklarasikan kartel tersebut Venezuela “Cartel de los soles” sebagai organisasi teroris dan menuduh presiden Nicolas Maduro sebagai anggota organisasi.

Pada 16 November, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Kartel de los Soles atau Kartel Matahari akan ditambahkan ke Organisasi Teroris Asing (FTO). AS menuduh “kartel” tersebut diawasi langsung oleh Maduro sendiri.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan penunjukan itu akan membawa “berbagai pilihan baru” bagi AS terhadap pemerintah Venezuela dan Maduro.


Penetapan kartel tersebut sebagai organisasi teroris menyusul beberapa serangan militer AS terhadap kapal Venezuela yang dituduh membawa narkoba di Karibia dan Pasifik.

Meski belum memberikan bukti keterlibatan langsung Maduro dalam perdagangan narkoba, Amerika Serikat menegaskan bahwa Maduro adalah pemimpin Kartel de Los Soles.

Juli lalu, Penasihat Keamanan Nasional dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menuduh Maduro sebagai “pemimpin organisasi narkotika yang ditunjuk oleh Kartel de los soles” dan bertanggung jawab atas “perdagangan narkoba ke Amerika Serikat dan Eropa”.

Namun Maduro menuduh Amerika Serikat “menciptakan perang dan narasi baru yang problematis, brutal, kriminal, dan sepenuhnya salah.” Dia yakin Trump ingin mengubah lanskap politik di Karibia.

Menanggapi langkah terbaru AS, Venezuela menyebut apa yang dilakukan pemerintahan Trump sebagai “kebohongan yang tidak masuk akal” yang bertujuan membuka jalan bagi intervensi militer “ilegal”.

Maduro dan pemerintahannya selalu membantah terlibat dalam kejahatan, dan menuduh Amerika Serikat mengupayakan perubahan rezim dengan tujuan mengendalikan sumber daya alam Venezuela, terutama cadangan minyaknya yang sangat besar.

“Mereka menginginkan cadangan minyak dan gas Venezuela, tanpa imbalan apa pun, mereka menginginkan emas Venezuela, mereka menginginkan berlian, besi, bauksit Venezuela, mereka menginginkan sumber daya alam Venezuela,” kata Menteri Perminyakan Venezuela, Delcy Rodriguez.

Sejak September, Amerika Serikat telah melancarkan serangkaian serangan udara terhadap kapal penyelundup narkoba di lepas pantai Venezuela dan Kolombia.

Amerika Serikat juga telah mengirimkan beberapa kapal perang, termasuk kapal induk super bertenaga nuklir USS Gerald R Ford, kapal induk angkatan laut terbesar dan tercanggih di dunia, ke Laut Karibia dalam beberapa pekan terakhir.

Trump mengatakan dia “hampir” memutuskan apa yang akan dia lakukan di Venezuela, namun belum mengumumkan keputusannya.

Pekan lalu, ketika ditanya tentang kemungkinan penempatan pasukan AS di Venezuela, Trump menjawab: “Saya tidak memberi perintah, saya tidak memerintahkan apa pun, kami hanya harus menjaga Venezuela.”

(DNA)


Exit mobile version