Jakarta, Pahami.id –
Segi lima menyatakan, pada Minggu (16/11) mereka telah melakukan penyerangan terhadap kapal yang diduga penyelundup narkoba. Serangan ke-21 yang diketahui media terjadi pada Sabtu (15/11).
“Intelijen mengonfirmasi bahwa kapal tersebut terlibat dalam penyelundupan narkotika ilegal, melintasi rute penyelundupan narkotika yang diketahui, dan membawa narkotika,” tulis Komando Selatan AS di media sosial seperti dilansir CNN.
“Tiga laki-laki teroris narkotika di kapal tersebut tewas. Kapal tersebut menyelundupkan narkotika di Pasifik timur dan diserang di perairan internasional,” menurut pengumuman tersebut.
Serangan terbaru ini menambah jumlah korban tewas akibat serangan militer AS terhadap kapal yang diduga penyelundup narkoba menjadi 83 orang.
CNN melaporkan bahwa militer menggunakan beberapa jet tempur, drone, dan helikopter tempur untuk melancarkan serangan dalam kampanye yang menurut para pejabat AS bertujuan menghentikan aliran narkoba ke Amerika Serikat.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah pejabat Departemen Pertahanan mengatakan AS melancarkan serangan ke-20 terhadap kapal yang diduga penyelundup narkoba pekan lalu.
Departemen Kehakiman telah mengatakan kepada Kongres bahwa pemerintah tidak memerlukan persetujuannya untuk melakukan serangan tersebut, yang menurut beberapa ahli dapat melanggar hukum AS dan internasional.
Kampanye yang sedang berlangsung juga mulai menimbulkan ketegangan dengan sekutu; Inggris telah berhenti berbagi informasi intelijen dengan Amerika Serikat tentang kapal-kapal yang dicurigai membawa narkoba untuk menghindari keterlibatan dalam serangan, yang menurut Inggris ilegal.
Presiden Kolombia juga mengatakan pekan lalu bahwa ia telah memerintahkan negaranya untuk menangguhkan pembagian informasi intelijen dengan AS sampai serangan berhenti.
(FEA)

