Site icon Pahami

Berita AS Serang Lagi Kapal Diduga Bawa Narkoba di Pasifik, 4 Orang Tewas

Berita AS Serang Lagi Kapal Diduga Bawa Narkoba di Pasifik, 4 Orang Tewas


Jakarta, Pahami.id

Tentara Amerika Serikat (AS) kembali menyerang kapal yang diduga penyelundup narkoba di Samudera Pasifik pada Kamis (4/12). Empat orang tewas dalam serangan itu.

Komando Selatan AS mengatakan serangan itu menargetkan “kapal-kapal di perairan internasional yang dioperasikan oleh organisasi-organisasi yang ditunjuk sebagai teroris.”

“Intelijen memastikan bahwa kapal itu membawa narkotika ilegal dan transit di sepanjang rute perdagangan narkoba di Pasifik Timur,” kata Komando Selatan AS dalam postingan di X, seperti dikutip AFP.


“Empat teroris narkoba laki-laki tewas,” kata pernyataan militer AS.

Seorang anggota parlemen senior dari Partai Demokrat yang melihat rekaman serangan pada hari Kamis mengatakan bahwa itu menunjukkan Amerika Serikat menyerang “pelaut yang terdampar”.

Beberapa anggota parlemen juga mengatakan serangan itu bisa dianggap sebagai kejahatan perang.

Serangan hari Kamis ini terjadi ketika pemerintahan Presiden Donald Trump diguncang oleh protes terhadap operasi anti-narkoba yang telah menewaskan 87 orang.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth secara khusus dikritik atas insiden pada awal September ketika pasukan AS menargetkan kapal yang rusak dalam serangan yang menewaskan dua orang yang selamat.

Sebelumnya, anggota parlemen AS menghadiri pengarahan rahasia di Capitol Hill, di mana mereka diperlihatkan rekaman video lengkap aksi militer AS di perairan internasional.

Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat, Jim Himes, rekaman tersebut memperlihatkan tindakan jahat pihak militer terhadap pelaut yang terdampar.

“Ini adalah salah satu hal paling mengganggu yang pernah saya lihat selama saya menjabat,” kata Himes.

“Ada dua orang yang jelas-jelas bermasalah tanpa alat angkut apa pun, dengan kapal yang hancur, namun malah dibunuh oleh Amerika Serikat,” ujarnya.

Perwakilan Partai Republik Don Bacon juga mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada undang-undang yang mengizinkan Amerika Serikat untuk menyerang korban. Ia menegaskan, dua orang yang berada di kapal yang rusak saat itu berusaha menyelamatkan diri.

“Aturannya adalah mereka (bisa dibunuh) jika menimbulkan ancaman langsung. Saya pikir kita bisa mengatakan bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap negara kita,” kata Bacon.

Sementara itu, Senator Partai Republik Tom Cotton membela serangan militer AS tersebut. Dia mengatakan semua serangan yang dilancarkan militer “sepenuhnya sah dan perlu”.

“Saya melihat dua orang yang selamat mencoba membawa kapal yang membawa narkoba ke Amerika Serikat agar mereka dapat terus beroperasi,” katanya.

Pemerintahan Trump baru-baru ini melakukan operasi anti-narkotika di perairan teritorial, khususnya Karibia. AS mengerahkan kapal induk terbesar di dunia dan aset militer lainnya untuk operasi ini.

Pemerintahan Trump meyakini aliran narkoba ke Amerika melalui jalur laut ini. Trump bahkan secara terbuka menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai gembong narkoba yang memfasilitasi penyelundupan narkotika ilegal ke Washington.

(BLQ/DNA)


Exit mobile version