Site icon Pahami

Berita AS Resmi Cabut Seluruh Sanksi Ekonomi terhadap Suriah


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Amerika Serikat (Kita) secara resmi dibatalkan Sanksi Ekonomi keseluruhan dari Suriah.

Ini menandai perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Paman Sam setelah berakhirnya kekuatan Bashar al-Assad.

Keputusan ini juga membuka peluang baru untuk investasi asing di negara ini selama lebih dari satu dekade untuk dilanda perang saudara.


Menteri Keuangan Scott Besent mengatakan pembatalan sanksi diharapkan menjadi langkah pertama bagi Suriah untuk masa depan yang lebih stabil dan makmur.

“Suriah harus terus bergerak menuju perdamaian dan stabilitas, dan keputusan hari ini mungkin merupakan awal dari jalan yang lebih cerah,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis, meluncurkan AFP, Sabtu (4/23).

Pembatalan sanksi adalah berikut -untuk pengumuman Presiden AS Donald Trump yang disajikan minggu lalu selama kunjungan ke Timur Tengah.

Dalam pernyataannya, Trump terkejut mengatakan pembatasan ‘kejam dan lumpuh’ yang diberlakukan selama periode Assad akan dibatalkan. Langkah ini disebut sebagai tanggapan atas desakan dua mitra regional utama, Türkiye dan Arab Saudi.

Departemen Keuangan AS menjelaskan bahwa pembatalan pembatasan terjadi pada pemerintah Suriah yang baru, dengan ketentuan bahwa negara itu bukan tempat untuk merenungkan kelompok -kelompok teroris, serta memastikan perlindungan bagi agama dan etnis minoritas di wilayahnya.

Pada saat yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pengecualian khusus (pembebasan) yang memungkinkan negara untuk bermitra dan sekutu yang berpartisipasi dalam proses rekonstruksi Suriah. Kebijakan ini memberikan lampu hijau bagi perusahaan asing untuk kembali ke bisnis di sana.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pembebasan itu akan mendukung pemulihan infrastruktur dasar di Suriah.

“Kebijakan ini akan membantu pasokan listrik, energi, air, dan sanitasi, dan memungkinkan respons kemanusiaan yang lebih efektif di semua wilayah Suriah,” katanya.

Langkah -langkah ini juga mencakup izin untuk investasi baru, menyediakan layanan keuangan, dan transaksi yang terkait dengan produk minyak dan gas Suriah.

“Keputusan hari ini adalah langkah pertama dalam mewujudkan visi presiden baru Amerika Serikat dan Suriah,” kata Rubio.

Selama 14 tahun konflik di Suriah, Washington telah menerapkan pembatasan ketat pada transaksi keuangan dan terus menekan pihak -pihak yang terlibat dalam rekonstruksi, sementara Assad masih berkuasa.

Namun, karena pemerintah Assad jatuh tahun lalu dalam kampanye militer yang dipimpin oleh kelompok Islam, pemerintah baru di Damaskus telah mulai mencoba memulihkan hubungan dengan negara -negara Barat dan mendorong pembatalan sanksi ekonomi.

(Del/pt)


Exit mobile version